Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal masih akan bergerak positif di pasar saham hingga hari ini.
Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menyebut, IHSG akan bergerak ke zona hijau di level support 6.177-6.217 dan resistance 6.277-6.297.
Untuk sentimen dalam negeri, menurutnya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait keputusan suku bunga acuan akan mewarnai gerak indeks sepanjang pekan ini.
"Selain itu, investor juga akan mengantisipasi rilis kinerja emiten untuk kuartal III-2019," paparnya Kamis (24/10/2019).
Hal senada juga diutarakan Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya. Perkiraanya, indeks akan ditransaksikan menguat kembali.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga kami perkirakan IHSG akan kembali bergerak menguat dengan support resistance 6214-6321," ungkapnya.
Untuk saham rekomendasi, William melihat masih sama dengan perdagangan kemarin, yakni saham BUMN patut kembali dipertimbangkan untuk hari ini.
Itu seperti saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), hingga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Sementara itu, Frederik menilai saham ini laik dikoleksi di bursa saham. Mereka adalah saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini, setelah setengah hari IHSG bergerak di zona merah.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (23/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 32,30 atau 0,52 persen ke posisi 6.257,80. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,94 persen ke posisi 992,12.
Sebanyak 198 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 190 saham melemah dan 166 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 550.879 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun.
Investor asing jual saham Rp 8,06 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.029.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, delapan sektor berada di zona hijau dan dua sektor berada di zona merah.
Penguatan dipimpin oleh sektor perkebunan yang melesat 1,35 persen. Diikuti oleh sektor industri dasar yang menguat 1,23 persen dan sektor pertambangan naik 1,17 persen.
Sedangkan pelemahan sektor saham dipimpin oleh perdagangan yang turun 0,56 persen dan sektor barang konsumsi yang turun 0,28 persen.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain NUSA yang naik 18,31 persen ke Rp 84 per saham, YPAS naik 17,92 persen ke Rp 500 per saham dan MPRO naik 14,94 persen ke Rp 1.000 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain FMII turun 24,66 persen ke Rp 550 per saham, TALF turun 22,78 persen ke Rp 278 per saham dan NZIA turun 18,22 persen ke Rp 1.055 per saham.
Advertisement