Liputan6.com, Jakarta - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Surabaya, Jawa Timur, Muhammad Luthfy mengharapkan Bahlil Lahadalia yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berani membuat regulasi investasi yang melibatkan pengusaha muda.
"Selama menjadi Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia selalu peduli dan menekankan kepada pemerintah akan pentingnya keterlibatan pengusaha muda dalam pembangunan ekonomi bangsa karena pengusaha muda inilah yang akan menjadi pilar utama kedaulatan ekonomi bangsa, pengusaha Indonesia," kata Lutfy ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (23/10/2019).
Oleh karena itu, Lutfy yang merupakan nakhoda baru Hipmi Surabaya ini berharap banyak agar Bahlil bisa melibatkan langsung pengusaha-pengusaha muda dalam programnya, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
"Kami mendukung dengan ditunjuknya Bahlil sebagai kepala BKPM, harapan kami para pengusaha muda tidak hanya menerima uang investasinya saja, akan tetapi berani membuat regulasi yang mengharuskan keterlibatan pengusaha muda nasional," tuturnya.
Keterlibatan pengusaha muda, kata Lutfy, diharapkan bisa terjadi transfer teknologi di dalam industri dalam negeri yang ke depan dapat mendukung Kedaulatan Ekonomi Nasional.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Janji Bahlil di Depan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Bahlil Lahadalia sebagai Kepala BKPM dan dia berjanji akan meningkatkan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia.
Mantan Ketua Hipmi ini mengakui masalah investasi tidak gampang karena banyak masalah yang dihadapi, salah satunya tumpang tindihnya regulasi, masalah kepemilikan tanah, sehingga banyak investor membatalkan investasinya.
"Langkah pertama regulasi. Tapi saya belum bisa jelaskan, saya belum data tahu riil dari kantor (BKPM)," kata Bahlil usai dilantik Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Dia mengaku sebagai pengusaha, sedikit banyak mengetahui permasalahan yang timbul tidak terealisasinya investasi, namun dirinya belum tahu data secara pasti dari BKPM penyebab turunnya investasi ke Indonesia selama ini.
"Nanti kalau sudah sampai di kantor saya bisa bicara banyak," kata Bahlil yang mengaku baru mengetahui menduduki pos BKPM saat diumumkan oleh Presiden Jokowi.
Advertisement