Stasiun Klimatologi Tangsel Minta Warga Waspadai Pancaroba

Terkait pancaroba, Masyarakat juga harus berhati- hati terhadap petir dan mewaspadai jika terjadi angin kencang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Okt 2019, 02:25 WIB
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, memberi peringatan untuk mewaspadai dampak yang ditimbulkan dari masuknya pancaroba. Sebab diperkirakan, awal November masuk musim penghujan untuk tahun ini.

Kepala Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Sukasno menjelaskan, masuknya pancaroba ditandai dengan beberapa perubahan diantaranya hujan yang turun tiba-tiba secara sporadis.

"Untuk wilayah Tangerang Selatan, dengan cuaca panas seperti ini sedang mulai memasuki pancaroba, Insya Allah awal bulan depan sudah mulai banyak hujan," kata Kepala stasiun Klimatologi Tangsel, Sukasno, Selasa (22/10/2019).

Ciri-ciri lainnya, dari gejala musim pancaroba antara lain, turunnya hujan intensitas sedang sampai lebat dalam durasi singkat yang bersifat sporadis (tidak merata), serta disertai banyaknya petir dan terjadi angin kencang.

"Perlu diwaspadai karena di wilayah kita sedang masuk musim pancaroba, imbauannya untuk masyarakat yakni sedia payung sebelum turun hujan, karena hujannya datangnya tiba-tiba," terang Sukasno.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Sebab Terik Matahari

Sejumlah rumah roboh akibat terjangan angin kencang disertai hujan lebat musim pancaroba di Banyumas, Jumat (21/9/2018). (Liputan6.com/Tagana Banyumas/Muhamad Ridlo)

Selain waspada terhadap turunnya hujan secara sporadis, masyarakat juga harus berhati- hati terhadap petir dan mewaspadai jika terjadi angin kencang.

“Mesti diwaspadai juga petir dan angin kencang pada panca roba seperti saat ini,” kata dia.

Menurutnya teriknya sengat matahari pada pekan ini, untuk wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya, akibat bergeraknya posisi matahari meninggalkan equator.

"Sekarang posisi matahari lagi bergerak semu meninggalkan equator, menuju ke selatan dan posisi matahari kemarin tegak lurus dengan posisi kita, makanya terasa panas. Sampai kemarin di Agustus mencapai 38,0 derajat celcius, sekarang-sekarang 36 derajat,” tutur Sukasno. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya