Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle menghadiri upacara pembukaan One Young World Summit di Royal Albert Hall di London, baru-baru ini. Dalam acara itu, Meghan hadir tanpa didampingi sang suami, Pangeran Harry.
Duchess of Sussex itu tampil memukau mengenakan gaun midi ungu. Gaun midi tersebut sempat dikenakan Meghan yang dipadukan dengan jaket merah saat hamil pada awal 2019.
Warna ultra violet dari gaun Aritzia seharga 50 dolar AS itu hanya salah satu dari banyak warna ungu yang dimiliki para fashionista dan selebritas tersohor, seperti Angelina Jolie, Cardi B, dan bahkan ipar perempuan Meghan, Kate Middleton.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari People, Rabu, 23 Oktober 2019, melihat Meghan melangkah keluar dengan mendaur ulang rok berwarna indah itu hanya menambah keinginan orang untuk ikut mengenakan gaun ungu yang cerah itu.
Namun, sama seperti segala sesuatu yang Meghan kenakan selalu laris manis di pasaran. Begitu juga dengan gaun Aritzia ungu itu pun sudah habis terjual.
Forum One Young World adalah berkumpul para pemimpin muda yang menyatukan 2.000 anak muda dari lebih dari 190 negara di seluruh dunia untuk mempromosikan dampak sosial. Di forum ini, Meghan dan suaminya mempunyai peran untuk membantu, mendukung, mendanai, dan menghubungkan para pemimpin muda di seluruh dunia yang bekerja untuk meningkatkan masyarakat mereka.
Meghan sudah lama mendukung One Young World. Ia pertama kali bergabung sebagai penasihat pada KTT 2014 di Dublin, di mana ia berbicara kepada para pemimpin muda tentang pentingnya hak-hak perempuan dan peran yang dimainkan pria dalam mencapai kesetaraan. Ia juga menghadiri KTT 2016 di Ottawa.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wawancara Emosional
Penampilan cantik Meghan Markle bergaun ungu tersebut setelah ia dan Pangeran Harry tampil dalam sebuah dokumenter ITV Harry & Meghan: An African Journey. Mereka berkisah soal kebahagiaan dan kesulitan yang dilalui.
Dilansir dari People, Kamis (24/10/2019), pembawa berita ITV News at Ten, Tom Bradby, berangkat untuk membuat film dokumenter soal pasangan ini saat tur Afrika. Wawancara ini pun menguak banyak fakta soal kehidupan kerajaan.
Salah satunya berbicara soal bagaimana stresnya Meghan menjadi ibu baru. Seperti yang diketahui, ia melahirkan buah hati pertamanya, Archie Harrison Mountbatten-Windsor, pada 6 Mei 2019 lalu di usia 38 tahun.
"Perempuan mana pun, terutama ketika mereka sedang hamil, benar-benar rentan jadi itu sangat menantang. Kemudian saat Anda memiliki bayi yang baru lahir, terutama sebagai seorang perempuan," kata Meghan dalam wawancara.
Meghan Markle juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena tidak banyak orang yang bertanya apakah ia baik-baik saja. Namun hal tersebut terlihat sangat nyata di balik layar.
Saat Tom bertanya apakah itu hal yang wajar untuk dikatakan, dan Meghan menanggapinya tidak benar-benar baik-baik saja, karena di dalamnya begitu perjuangan.
Selain itu, Pangeran Harry juga berbicara soal kematian ibunya, Putri Diana. Sebagai bagian dari keluarga inti, dalam perannya di berbagai pekerjaan ternyata menyisipkan kisah menyentuh.
"Setiap kali saya melihat kamera, setiap kali saya mendengar bunyi klik, setiap kali saya melihat flash, itu membawa saya langsung kembali. Itu adalah pengingat terburuk dalam hidupnya dan bukan yang terbaik," kata Harry.
Berada di Afrika 22 tahun kemudian, Harry berusaha menyelesaikan apa yang ia mulai dengan sangat emosional. Namun, semua yang ia lakukan mengingatkan Harry pada Putri Diana.
"Tapi seperti yang saya katakan, dengan peran, dengan pekerjaan dan semacam tekanan yang menyertai itu, saya diingatkan tentang hal-hal buruk," tambahnya.
Baca Juga
Gaya Duduk Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Usai Cetak Gol Lawan Arab Saudi Jadi Inspirasi Pemotretan
Rose BLACKPINK Sutradarai Sendiri Video Musik Terbarunya Number One Girl, Tetap Keren dengan Outfit Simpel
Ekshibisi REGENERASI, Menyelami Upaya Menyembuhkan Bumi Melalui Produksi Fesyen Lokal
Advertisement