Warga melihat bungkus nasi kuning selama Gebyar Safar 1441 H di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Rabu (23/10/2019). Sebanyak 5.000 bungkus nasi kuning disajikan dalam perayaan yang turut dihadiri Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, itu. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Warga mengambil bungkus nasi kuning selama Gebyar Safar 1441 H di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Rabu (23/10/2019). Sajian nasi bungkus ini memiliki makna tersendiri yang melekat di masyarakat Suwawa. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Sajian bungkus nasi kuning terlihat selama Gebyar Safar 1441 H di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Rabu (23/10/2019). Bagi masyarakat Suwawa, setiap pelaksanaan doa bersama, makanan yang selalu disajikan adalah nasi kuning. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Warga melihat bungkus nasi kuning selama Gebyar Safar 1441 H di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Rabu (23/10/2019). “Nasi kuning itu melambangkan leluhur kita,” ujar Kepala Desa Pangi, Saprin Suleman. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Warga melihat bungkus nasi kuning selama Gebyar Safar 1441 H di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Rabu (23/10/2019). Sebanyak 5.000 bungkus nasi kuning disajikan dalam perayaan yang turut dihadiri Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, itu. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)