Prilly Latuconsina Jadi Pembicara Kampanye Stop Bullying di Hong Kong

Ya, Prilly Latuconsina sering diledek karena ia pendek dan kecil dibandingkan dengan teman-temannya yang lain. Rupanya hal itu sangat berpengaruh baginya.

"Saat itu aku mungkin tersenyum, tapi dalam hati aku marah, sedih, dan merasa insecure. Aku kehilangan kepercayaan diri," lanjut Prilly Latuconsina.

Beruntung, ia bisa melewati masa-masa itu dengan baik. Prilly Latuconsina menyadari betul bahwa tidak ada orang yang sempurna, sehingga ia bisa berdamai dengan ketidaksempurnaannya.

"Hingga aku memutuskan untuk bangkit, membiarkan diriku sendiri menerima segala ketidaksempurnaanku, dan tidak membiarkan orang-orang memberi label padaku," sambung Prilly Latuconsina.

Dari situ, Prilly Latuconsina begitu serius dalam menangani isu serupa soal bullying, "Itulah mengapa, #stopbullying menjadi sebuah isu yang penting bagiku. Satu kata bisa meninggalkan luka dalam hati seseorang. Satu kata juga bisa mengubah hidup seseorang."

Prilly Latuconsina kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk tidak lagi melakukan bullying kepada siapapun. Pasalnya, efek dari bullying itu benar-benar bisa memengaruhi hidup seseorang.

"Kamu memegang kendali atas apa yang kamu ucapkan. Mari berpikir sebelum membagikan dan mengatakan sesuatu baik secara online maupun offline. Yuk kita #stopbullying #createdonthate," tutup Prilly Latuconsina.