Menurut Sains, Olahraga Sebelum Sarapan Ternyata Lebih Efektif

Banyak orang yang bingung manakah yang lebih efektif, olahraga atau sarapan dulu? Ini penjelasannya menurut Sains.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Okt 2019, 07:00 WIB
Ilustrasi Foto Sarapan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang kebingungan tentang manakah yang harus dilakukan terlebih dulu? Olahraga atau sarapan? 

Mereka yang mengatakan sarapan dahulu sebelum berolahraga dapat meningkatkan kadar gula yang nantinya akan dipakai saat terjadi pembakaran energi. Itu juga bisa menjaga kita supaya tidak merasa pusing atau bahkan pingsan.

Sebaliknya, mereka yang mengatakan olahraga dahulu sebelum sarapan mengungkapkan argumennya bahwa kita akan membakar lebih banyak lemak jika berolahraga dengan perut kosong.

Sebuah penelitian asal Inggris ternyata sependapat dengan mereka yang mengatakan olahraga dahulu sebelum sarapan. Pada penelitian yang melibatkan 30 pria obesitas, mereka yang berolahraga sebelum sarapan membakar lemak sebanyak dua kali lipat dibanding kelompok lainnya.

Hal itu dapat terjadi karena ketika kita berolahraga, tubuh biasanya langsung membakar karbohidrat sedangkan jika perut kosong, tubuh akan langsung membakar lemak.

Kelompok yang melakukan olahraga sebelum makan tidak kehilangan berat badan lebih dari kelompok yang olahraga setelah makan selama enam minggu penelitian, tetapi itu memang memiliki efek positif pada kesehatan kelompok yang berpuasa, kata para peneliti.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Baik Untuk Kesehatan

Ilustrasi Menjaga Kesehatan Tubuh Dengan Cara Olahraga Teratur (iStockphoto)

Melewatkan makan sebelum berolahraga membuat otot-otot pria lebih responsif terhadap insulin, yang mengendalikan gula darah tinggi, sehingga mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.

"Kelompok yang berolahraga sebelum sarapan meningkatkan kemampuan mereka untuk merespon insulin, yang jauh lebih luar biasa mengingat bahwa kedua kelompok latihan kehilangan jumlah berat yang sama dan keduanya mendapatkan jumlah kebugaran yang sama," kata ahli fisiologi olahraga Javier Gonzalez, seorang profesor di departemen kesehatan di University of Bath.

"Satu-satunya perbedaan adalah waktu asupan makanan," tambah Gonzalez.

Pada sebuah studi di 2017 yang digagas oleh Gonzales juga, percobaan terhadap 10 pria juga menghasilkan hasil yang sama. Pembakaran lebih banyak terjadi ketika kadar gula rendah setelah berpuasa.

Pada 2010, hasil yang sama juga ditunjukkan pada studi lainnya. Kali ini, percobaan tersebut melibatkan dua kelompok, satu yang aktif berolahraga dan lainnya tidak. 

Dua kelompok tersebut menjalani latihan lari dan bersepeda pagi yang melelahkan selama empat kali seminggu; satu kelompok makan sebelum latihan dan yang lainnya setelah latihian.

Tidak mengejutkan bahwa kelompok yang tidak berolahraga bertambah berat badan. Tetapi bertentangan dengan studi tahun 2017 di mana kelompok yang makan sarapan sebelum berolahraga juga bertambah berat badan. 

Kesimpulannya, sains perlu meneliti hal ini lebih dalam lagi, dengan kelompok percobaan yang jauh lebih besar. Tetapi berdasarkan ilmu dalam penelitian ini, tampaknya berolahraga sebelum makan baik untuk kesehatan secara keseluruhan, bahkan jika itu tidak menurunkan berat badan.

Jika Anda memang memilih berolahraga dengan perut kosong, ingat tips ini dari US Figure Skating Association untuk menjaga agar jaringan otot tetap berfungsi dengan baik:

  • Gunakan empat R pemulihan: Rehydrate, replenish, repair, dan reinforce.
  • Lakukan itu dengan minum air putih atau minuman olahraga.
  • Dalam 15 hingga 30 menit, makanlah makanan dengan rasio protein 4: 1 untuk kualitas tinggi.
  • Beberapa pilihan makanan yang baik adalah buah dan yogurt rendah lemak atau pisang dengan selai kacang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya