Liputan6.com, Purwodadi: Kelangkaan solar di Jawa Tengah sejak pekan silam masih belum beres minggu ini [baca: Kelangkaan BBM di Jateng Berimbas ke Yogyakarta]. Penyaluran bahan bakar minyak jenis solar itu tersendat-sendat di beberapa kabupaten karena distribusi ke stasiun pengisian bahan bakar umum molor. Di Kabupaten Purwodadi misalnya, tujuh SPBU yang ada menyatakan kehabisan stok. Sebab, pengiriman dari Depo Pertamina Semarang terlambat.
Lain halnya dengan di Semarang. Meski, distribusinya telah kembali lancar, pasokan solar masih kurang. Alhasil, beberapa SPBU kehabisan stok. Sementara itu, Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang menyatakan, kelangkaan solar di Jateng terjadi karena kelebihan permintaan dari kuota selama ini. Jateng mendapat kuota solar 2.528.763 kiloliter pada 2001. Tapi, pada 2002, hanya dijatah 2.200.000 kiloliter. Akibatnya, terjadi kelebihan target sebesar 7,4 persen pada akhir Juli silam.
Selain itu, menurut Pertamina, solar menghilang lantaran ulah para pengelola SPBU yang melayani pembelian dengan jeriken. Pertamina sudah menindak dua SPBU di Jateng yang terbukti melanggar ketentuan dan dikenai sanksi tidak dipasok selama satu bulan.(TNA/Yudi Sutomo)
Lain halnya dengan di Semarang. Meski, distribusinya telah kembali lancar, pasokan solar masih kurang. Alhasil, beberapa SPBU kehabisan stok. Sementara itu, Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang menyatakan, kelangkaan solar di Jateng terjadi karena kelebihan permintaan dari kuota selama ini. Jateng mendapat kuota solar 2.528.763 kiloliter pada 2001. Tapi, pada 2002, hanya dijatah 2.200.000 kiloliter. Akibatnya, terjadi kelebihan target sebesar 7,4 persen pada akhir Juli silam.
Selain itu, menurut Pertamina, solar menghilang lantaran ulah para pengelola SPBU yang melayani pembelian dengan jeriken. Pertamina sudah menindak dua SPBU di Jateng yang terbukti melanggar ketentuan dan dikenai sanksi tidak dipasok selama satu bulan.(TNA/Yudi Sutomo)