Liputan6.com, Bandung Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama kebakaran pipa BBM di Kampung Mancong, Kecamatan Cimahi Selatan. Namun menurutnya Pertamina sudah melakukan koordinasi dengan pihak kontraktor mengenai proyek pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Yang jelas koordinasi memang sudah kita lakukan antara pihak kontraktor maupun dari KCIC," kata Dewi saat menyambangi lokasi kebakaran,Rabu (23/10/2019).
Advertisement
Koordinasi dilakukan agar kontraktor memperhatikan mana zona yang aman untuk mengerjakan proyek. Namun, lanjut Dewi, tidak ada informasi mengenai kegiatan pengeboran yang dilakukan kontraktor hari kejadian kebakaran.
"Untuk kegiatan kemarin tidak ada izin yang disampaikan kepada kami. Tapi pada saat koordinasi ini sudah disampaikan soal ada apa di titik itu, jarak maksimal untuk melakukan pekerjaan itu juga sudah ada. Karena setiap kegiatan yang berkenaan dengan pipa kita ketika Pertamina ada di situ, kita sudah mengantisipasi sejak awal agar hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," ujarnya.
Dewi juga menambahkan, pada saat kejadian berlangsung sedang tidak ada kegiatan yang dilakukan Pertamina di titik lokasi.
Saat ini, kata dia Pertamina masih menginventarisir kerusakan yang terjadi usai terbakarnya pipa bahan bakar minyak di Kampung Mancong. Pihak Pertamina juga masih mengumpulkan dampak kerugian materi dari kebakaran tersebut.
"Sampai saat ini belum ada (data kerugian) karena kita masih pada fokus penanganan. Begitu ini selesai nantinya kita akan menghitung kembali baik secara operasional maupun aset-aset yang ada," katanya.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, tampak ada pipa yang terbakar. Selain itu, terdapat kendaraan berat yang diparkir di lokasi. Di sekitar lokasi kebakaran juga terdapat minyak bahan bakar yang mencemari sawah.
Seperti diketahui, pipa minyak milik Pertamina yang berada tepat di pinggir jalan tol Padalarang - Buah Batu KM 130, terbakar pada Selasa (22/10/2109) lalu. Pemicu kebakaran diduga berasal dari pipa bor yang sedang dilaksanakan operator proyek kereta cepat.
Pertamina Turut Jadi Korban
Dewi menerangkan bahwa Pertamina turut menjadi korban dalam kebakaran ini.
"Sebenarnya kami sama dengan pihak warga juga. Nah tentunya nanti apa yang harus kami lakukan karena ini masalah kemanusiaan, kami tetap akan berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pak Lurahnya dan juga dengan pihak kontraktornya untuk bersama-sama menangani langkah tercepatnya," katanya.
Terkait penanganan pascakebakaran, Pertamina melakukan sejumlah langkah mitigasi, seperti melokalisir BBM dengan menggunakan berbagai peralatan mutakhir. Hal itu dilakukan mengingat kondisi titik lokasi kebakaran masih belum aman.
"Ini tim kami turunkan hampir 100 orang. Semua tim diturunkan baik dari sekuriti, HSSE dan ada 8 truk tangki yang sudah stand by," katanya.
Soal dampak pada sawah warga dan kerugian materi, Dewi mengaku pihaknya siap membantu. Namun untuk sawah tersebut perlu koordinasi dengan pihak PT KCIC yang sedang melaksanakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di lokasi tersebut.
"Lihat aturan dulu karena mau tidak mau kita harus koordinasi dengan pihak KCIC-nya. Karena beberapa wilayah di sini ada yang sudah dibebaskan lahannya," ujarnya.
Simak video pilihan di bawah ini:
Advertisement