Bos DANA Pastikan Semua Merchant Pakai QRIS di Januari 2020

DANA menyambut positif peluncuran QRIS oleh BI.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2019, 14:00 WIB
CEO Dana, Vincent Iswara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) meluncurkan standar Quick Response (QR) Code atau QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking. Implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020.

Chief Executive Officer (CEO) dompet digital DANA, Vincent Iswara memastikan pada Januari 2020 nanti, QRIS sudah dimplementasikan di seluruh merchant DANA. Meski, dia tidak menjabarkan secara rinci perkembangan penerapannya.

"Kita akan memenuhi jadwal yang sudah disampaikan oleh bank Indonesia dan kita sudah pasti sesuai jadwal tersebut," kata dia, di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Pihaknya menyambut positif peluncuran QRIS oleh BI. Sebab sangat berguna bagi konsumen.

"Jadi dari sisi konsumen sendiri tidak ribet QR bisa dipakai di berbagai macam. Jadi konsumen yang memiliki dompet digital yang berbeda-beda mereka bisa memakai itu," ungkap dia.

Dia menambahkan, dalam persaingan bisnis pihaknya mengedepankan aspek keamanan dan kenyamanan bagi konsumen. Dua hal tersebut, merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi.

"Transaksi bisa cepat tanpa harus selalu ditanyakan otp, harus minta minta pin, tapi tetap aman. Makanya kita berani garansi 100 persen. Dengan teknologi kita bisa buat aman dan nyaman," tandas dia.


BI Dorong Transaksi di Pasar Tradisional Pakai QR Code

Karyawan BI melakukan transaksi menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di kantor BI, Jakarta, Sabtu (17/8/2019). QRIS merupakan transformasi digital pada Sistem Pembayaran Indonesia sangat membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. (Liputan6.com/HO/Rizal)

Bank Indonesia (BI) akan mendorong transaksi QR Code hingga ke pasar-pasar tradisional.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan pasar tradisional akan disasar untuk menggunakan metode QR Code milik pemerintah yaitu QRIS.

Penggunaan metode pembayaran digital tersebut ialah bertujuan mengenalkan sekaligus meningkatkan literasi keuangan hingga ke lapisan masyarakat di pasar.

"Penjual di pasar‎ tradisional, dia akan mengisikan uangnya di situ (QRIS)," ucapnya dalam Konferensi Pers Bulan Inklusi Keuangan di Restoran Madame Delima, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Onny melanjutkan, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi. Termasuk sosialisasi hingga ke kalangan mahasiwa serta anak-anak sekolah.

"Anak-anak sekolah dan kuliah juga. Uang di sana jadi pindah ke saving‎. Kita programnya besar-besaran di 2 segmen itu‎," kata Onny.

Selain itu dia juga bilang, seluruh sistem pembayaran online telah sepakat mengikuti aturan QRIS. Dengan adanya QRIS, nantinya platform dompet digital seperti GoPay, OVO, hingga LinkAja akan menggunakan teknologi QRIS.

"Kita cukup punya 1 sistem, sekarang orang mungkin punya semua seperti GoPay, OVO, LinkAja, Dana karena masing-masing punya eksklusivitas sendiri. Nanti 1 QRIS bisa dipakai di semua tempat," jelasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya