Gubernur Emil Sebut Jabar Siap 'Ngabret' Bareng Kabinet Indonesia Maju

Emil optimistis dengan kabinet baru ini sinergi antara Pemdaprov Jabar dengan kementerian baik yang ada di pusat maupun perwakilan di daerah semakin baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2019, 19:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat mengikuti Bandung Lautan Sepeda, Sabtu (10/11). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi pengumuman Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (23/10/19) pagi. Gubernur berharap susunan kabinet kali ini dapat membawa suasana kondusif.

"Selamat atas pelantikan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Semoga lima tahun ke depan ekonomi makin akseleratif dan situasi sosial politik makin damai kondusif. Kabinet rekonsiliasi yang penuh optimisme. Selamat bekerja," ujarnya di Kota Bandung, Rabu 23 Oktober 2019.

Gubernur meyakini personel dalam kabinet kali ini merupakan orang terbaik pilihan Presiden. "Ini kebijaksanaan Presiden. Pastinya yang ada di kabinet adalah orang terbaik dan terpilih, serta sudah melalui pemikiran dan pertimbangan matang," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Dengan kabinet yang baru, Pemdaprov Jabar siap mengakselerasi berbagai program dan kebijakan pemerintah pusat di daerah seperti Kereta Api Cepat Bandung – Jakarta dan Program Citarum Harum. "Jabar siap ngabret," imbuhnya. Ngabret merupakan istilah ngebut bekerja atau berlari bersama dalam bahasa Sunda.

Emil optimistis dengan kabinet baru ini sinergi antara Pemdaprov Jabar dengan kementerian baik yang ada di pusat maupun perwakilan di daerah semakin baik.

Pada saat yang sama, Gubernur meminta support pemerintah pusat terhadap program-program provinsi di kabupaten/kota, terutama infrastruktur.

Gubernur mencontohkan ada beberapa proyek infrastrurktur di Bandung Raya seperti Tol Dalam Kota (BIUTR – NS Link) dan flyover di Kota Bandung, LRT Bandung Raya, rekayasa jalur KA Bandung – Ciwidey, perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ASN, serta pembangunan alun-alun.

"Prioritas transportasi Bandung Raya. Bicara transportasi dalam skala lintas kabupaten/kota kami butuh sentuhan pusat terutama anggaran," katanya.

Gubernur sangat berharap dengan kabinet baru keadilan anggaran dapat benar-benar dinikmati oleh warga Jawa Barat. Menurutnya, rasio antara jumlah penduduk dan kabupaten/kota sudah tidak berimbang. Aspirasi dari tingkat akar rumput semakin terasa. Di luar itu, Jabar pun memiliki posisi strategis sebagai penyangga Ibu Kota Negara.

Oleh karena itu, pemekaran kabupaten/kota di Jabar sudah tidak dapat ditunda-tunda lagi. Melalui momentum pembentukan kabinet baru ini, Gubernur berharap moratorium daerah otonomi baru (DOB) dapat dipertimbangkan pemerintah pusat untuk dicabut.

"Kami butuh pemekaran wilayah untuk mengakselerasi program – program kesejahteraan pemerintah pusat," tutup Emil.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya