Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Ini 8 PR yang Harus Dibenahi PSSI

Masih cukup banyak pekerjaan rumah yang harrus diselesaikan PSSI sebelum Piala Dunia U-20 2021 digelar.

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 24 Okt 2019, 15:07 WIB
Pekerja mengecek rumput lapangan di Stadion Utama GBK, Jakarta, Selasa (3/10). Sejumlah pembangunan Infastruktur Asian Games dipastikan akan selesai sesuai dengan target pemerintah, yaitu akhir tahun 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Jakarta - Indonesia akhirnya resmi ditunjuk menjadi tuan rumah ajang bergengsi Piala Dunia U-20 2021. Keputusan itu diumumkan FIFA setelah council meeting di Shanghai, Kamis (24/10/2019) pagi WIB.

Indonesia berhasil menyingkirkan dua kandidat lain yakni, Brasil dan Peru. Namun, Brasil memilih mengundurkan diri beberapa saat sebelum FIFA mengumumkan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Untuk menyambut gelaran tersebut, PSSI sudah menyiapkan 10 stadion yang dianggap layak untuk menggelar event International itu.

Kesepuluh stadion yang diajukan PSSI itu yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakan Sari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta) Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).

Ajang yang akan dihelat pada 2021 itu tentunya memerlukan persiapan yang besar. Selain stadion, aspek lain juga perlu dipersiapkan.

Berikut Bola.com merangkum beberapa pekerjaan rumah yang harus dirampungkan PSSI setelah Indonesia didapuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

 

 

 

 

 

 

 


1. Siapkan Pemain dan Pelatih

Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. (PSSI)

Perhelatan Piala Dunia U-20 merupakan ajang sepak bola terbesar untuk kelompok umur. PSSI tentunya harus menyiapkan pemain-pemain terbaik.

Beberapa pemain seperti Lionel Messi, Antoine Griezmann dan Mohammed Salah merupakan alumnus Piala Dunia U-20. Itu artinya, pemain-pemain yang bermain dalam ajang tersebut bukanlah sosok yang biasa saja.

Skuat Indonesia yang akan tampil di ajang tersebut harus dipersiapkan sejak lama dan serius. Pertaruhannya adalah gengsi. Jangan sampai Indonesia hanya sekadar jadi tuan rumah, tapi kemudian jadi bulan-bulanan di turnamen. 

Selain pemain, PSSI juga harus menyiapkan pelatih yang mumpuni jika tidak ingin mengulangi kesalahan pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. 


2. Stadion yang Ideal

PSSI selaku induk olahraga tertinggi tentunya harus mempersiapkan kelayakan stadion yang memiliki standar international. Dari 10 stadion yang diajukan, FIFA yang akan memutuskan mana saja yang akan dipakai untuk perhelatan Piala Dunia U-20. 

Beberapa stadion seperti Gelora Bung Karno, Pakansari, Wibawa Mukti, Patriot dan Jakabaring sudah pernah menggelar event besar yakni saat Asian Games 2018. 

Adapun stadion yang lain, salah satunya Mandala Krida, masih perlu dipoles. Mandala Krida belum memiliki lampu stadion yang sesuai standa. 

Yang perlu diperhatikan lagi adalah sarana-sarana penunjang di stadion yang akan menjadi venue, seperti ketersediaan toilet yang memadai hingga pusat jajanan makanan. 

Selain itu, dalam kompleks stadion tentunya harus ada ambulans, klinik kesehatan, rambu keselamatan, emergency exit, dan papan informasi yang memudahkan. 


3. Infrastruktur Pendukung

Perhelatan Piala Dunia U-20 tentunya bakal menyedot perhatian dunia. Jadi, penginapan atau hotel yang dipersiapkan di sekitar venue harus layak.

Delegasi dari negara lain membutuhkan tempat menginap yang layak saat berada di Indonesia. Selain itu, harus juga dipersiapkan hotel-hotel yang terjangkau dari stadion untuk menampung suporter-suporter yang datang mendukung tim yang bertanding. 

Selain penginapan, aspek lain yang perlu menjadi perhatian PSSI ialah rumah sakit. PSSI perlu menyiapkan rumah sakit layak dan memiliki fasilitas lengkap yang lokasinya tidak jauh dari stadion.

Hal tersebut untuk mengantisipasi apabila ada kejadian yang tak diinginkan terjadi pada tamu yang datang ke Indonesia.


4. Transportasi

Sarana transportasi tentunya menjadi satu di antara aspek yang sangat penting. Tamu-tamu peserta Asian Games diharapkan tak mengalami kendala kemacetan.

Akses jalan dari hotel tim hingga stadion juga harus dipastikan tidak bermasalah, sehingga mereka bisa tiba tepat waktu saat pertandingan. 

Dari 10 stadion yang dipersiapkan hanya Gelora Bung Karno, Wibawa Mukti, Pakansari dan Patriot yang jaraknya berdekatan, dan sudah berpengalaman menggelar Asian Games 2018. 

 


5. Faktor Keamanan

Saat perhelatan Piala Dunia U-20 2021, Indonesia akan didatangi oleh banyak orang dari negara dunia. Selama ajang tersebut, Indonesia tentunya harus memberikan rasa aman terhadap tamu-tamu yang datang.

PSSI harus bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan turnamen besar tersebut berjalan lancar dan tak mengalami kendala apa pun.

Pengamanan harus dipersiapkan dengan detail, sebelum kedatangan tim-tim, selama pelaksaan, sampai semua tamu kembali ke negara masing-masing. 

Selain petugas keamanan, ada banyak petugas lain yang diperlukan untuk Piala Dunia U-20 2021. Misalnya sebagai petugas kebersihan dan pemandu tamu.

Petugas-petugas ini sudah mulai dicari dan dilatih supaya dapat bertugas dengan baik pada waktunya.


6. Lapangan Latihan

Lapangan latihan menjadi satu di antara aspek penting yang harus menjadi perhatian khusus PSSI. Biasanya, untuk turnamen besar seperti Piala Dunia U-20, setiap venue pertandingan harus memiliki dua lapangan latihan terpisah.

Beberapa stadion yang sudah pernah digunakan Asian Games 2018, sudah memiliki tempat latihan dan tinggal merawatnya. Namun, beberapa stadion lain yang diajukan masih harus dipastikan lagi tempat latihan pendukungnya. 


7. Dukungan Masyarakat dan Suporter

Salah satu penanda sukses penyelenggaraan turnamen adalah jika bisa menyedot banyak penonton ke stadion. PSSI jangan sampai melupakan faktor tersebut. 

PSSI harus memikirkan bagaimana membuat turnamen Piala Dunia U-20 2021 mendapat dukungan besar dari masyarakat dan para suporter, sejak pertandingan pertama hingga partai puncak. 

Salah satu caranya dengan melakukan promosi masif sejak jauh hari, sehingga saat turnamen masyarakat berbondong-bondong datang ke stadion, termasuk dari negara lain. 

Dukungan masyarakat tentu saja tidak hanya berlaku di stadion. PSSI bersama pemerintah harus merancang cara supaya segenap warga Indonesia benar-benar menjadi tuan rumah yang baik, sehingga para pemain, pelatih, dan suporter peserta Piala Dunia U-20 bisa merasa nyaman sepanjang turnamen. 

 

 


8. Sistem Penjualan Tiket

Di Indonesia, distribusi tiket perhelatan turnamen olahraga masih menjadi persoalan yang serius. Praktik calo masih menjadi satu di antara masalah klasik yang tak kunjung usai.

Maka dari itu, PSSI harus menyiapkan sistem penjualan tiket online yang bisa dengan mudah diakses banyak orang. Tentunya banyak keuntungan jika bisa membeli tiket secara online.

Para penonton tak perlu susah-susah mengantre. Belum lagi jika ada lonjakan penonton yang begitu besar.

Maka dari itu PSSI paling tidak harus menyiapkan dan menguji coba sistem distribusi tiket sebelum perhelatan Piala Dunia U-20 dimulai.

Disadur dari Bola.com (Faozan Tri Nugroho/Yus Mei S, Published 24-10-2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya