Tjahjo Kumolo Siapkan Aturan Nomenklatur Kementerian Baru

Kerja pertama Tjahjo Kumolo menjadi Menteri PANRB adalah menyiapkan regulasi nomenklatur kementerian baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2019, 15:45 WIB
Mendagri pada Kabinet Kerja Jilid I Tjahjo Kumolo tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Kedatangan Tjahjo Kumo menyusul sejumlah tokoh yang sebelumnya datang ke Istana terkait penetapan Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid 2. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tjahjo Kumolo mempunyai tugas prioritas setelah dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Pertama, membuat regulasi bagi nomenklatur kementerian baru.

"Fokus kami pertama menyiapkan berbagai regulasi-regulasi terkait nomenklatur baru," jelas Tjahjo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/10).

Ada tiga nomenklatur kementerian baru di Kabinet Indonesia Maju. Pertama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari sebelumnya bernama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Kedua Menteri Riset dan Teknologi merangkap sebagai Kepala Badan Riset Inovasi Nasional dari sebelumnya Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Terakhir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari sebelumnya hanya Menteri Pariwisata.

Selain menyiapkan regulasi, Tjahjo Kumolo fokus pada reformasi birokrasi, khususnya pada Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia menyebut, ASN yang ada akan ditempatkan sesuai kebutuhan. Demikian juga dengan perekrutan ASN, harus sesuai kebutuhan.

"Jadi penerimaan pegawai akan sesuai kebutuhan. Jangan sampai nanti antara kebutuhan dan droping-nya tidak sesuai, kami ingin tepat. Jadi, target kami penerimaan pegawai baru jelas. Reformasi itu apa sih, mereformasi birokrasi itu apa yang siap," kata dia.

Tjahjo Kumolo dilantik sebagai Menteri PANRB pada Rabu (23/10) kemarin di Istana Negara menggantikan Syafruddin. Sebelum menjadi MenPAN-RB, politikus PDI Perjuangan ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jadi Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo Pastikan Seleksi CPNS Bebas KKN

Mantan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan sambutan saat serah terima jabatan di Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik Tito Karnavian menggantikan Tjahjo menjadi mendagri dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyatakan, proses perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang rencana dibuka akhir bulan ini akan bebas dari unsur Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

"CPNS kami minta semua pihak rekrutmen CPNS ini secara adil dan terbuka, tanggung jawab tidak ada KKN. Nanti ditanggungjawabkan, ditempatkan di lokasi yang ada," seru dia seusai proses serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Pasca sertijab, ia mengatakan, akan langsung mengemban amanah sebagai Menteri PANRB yang baru. Termasuk mengurus persiapan seleksi CPNS guna dapat merekrut Aparatur Sipil Negara (ASN) yang handal dan bisa memajukan bangsa.

"Setelah serah terima jabatan ini saya akan langsung bekerja untuk mempercepat reformasi Indonesia maju. Pergerakan dalam menata ASN berbagai hal dibangun untuk tata kelola pemerintahan yang smart, terbuka, sehingga bisa dirasakan oleh negara maju yang penuh inovasi pada masyarakat memberikan pertumbuhan daerah dari berbagai sektor," tuturnya.

Sementara itu, mantan Menteri PANRB sebelumnya, Syafruddin, menaruh kepercayaan kepada Tjahjo yang kenyang pengalaman dalam mengurus negara. Jika tak Oktober ini, ia memastikan, perekrutan CPNS bakal dibuka beberapa bulan lagi.

"Terkait CPNS kita liat investarisasi masalah dulu. Rekrutmen CPNS (kalau tidak) di akhir bulan ini dua tiga bulan lagi. Pengalaman Tjahjo tak perlu diragukan," ujar Syafruddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya