Liputan6.com, Jakarta - Muhadjir Effendy kembali dipilih menjadi menteri di dalam Kabinet Indonesia Maju. Dia dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Muhadjir Effendy sebelumnya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud dalam Kabinet Kerja Jokowi periode 2014-2019.
Advertisement
Muhadjir masuk ke dalam Kabinet Kerja kala itu pada 2016 sebagai menteri hasil reshuffle menggantikan Anies Baswedan.
Sebelumnya, ia juga pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur. Jabatannya sebagai Rektor UMM berlangsung selama tiga periode yakni sejak 2000 sampai 2016.
Berikut profil singkat Muhadjir Effendy yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) seperti yang dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pendidikan
Muhadjir Effendy lahir di Madiun pada 29 Juli 1956. Ia merupakan putra keenam dari 9 bersaudara dari Soeroja dan Ibu Sri Soebita.
Ia menempuh pendidikan SD hingga PGAN selama enam tahun di daerah asalnya. Muhadjir kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Malang dan memperoleh gelar Sarjana Muda (BA) pada 1978.
Lalu dia menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana di IKIP Negeri Malang (sekarang berganti nama menjadi Universitas Negeri Malang) pada 1982.
Pendidikan S2 diselesaikan di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar Magister Administrasi Publik (MAP) pada 1996.
Pada 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan S3 Jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan memperoleh gelar doktor bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.
Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991).
Advertisement
Aktif Organisasi
Muhadjir banyak memiliki catatan tentang pengalaman organisasi. Di antaranya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS) dan Anggota Kelompok Kerja Dewan Research Daerah (DRD) Jawa Timur.
Muhadjir juga merupakan Anggota Tim Penyusun Visi Indonesia Berkemajuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Pengurus Pusat Himpunan Indonesia Untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS).
Kegiatan sosial banyak dilakukan dengan perannya sebagai pengurus Muhammadiyah mulai tingkat ranting hingga PP Muhammadiyah.
Selain itu juga dipercaya menjadi salah satu anggota Badan Narkotika Nasional (BNN), Pendekar Tapak Suci, Pengurus HMI, Dewan Penasihat Asosiasi Wartawan Indonesia wilayah Malang Raya, dan bahkan sempat mengabdikan di bidang politik sebagai salah satu Ketua di Dewan Pakar Golkar daerah Malang.
Jejak Karier
Dikutip dari www.umm.ac.id, Muhadjir Effendy merupakan seorang sosiolog yang ahli di bidang militer dan sekaligus sebagai intelektual muslim.
Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengawali kariernya di UMM sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak tahun 1984 pada saat rektor dijabat oleh Malik Fadjar.
Selain mengabdi di bidang pendidikan, Muhadjir juga dikenal sebagai seorang kolumnis yang banyak menyoroti masalah agama, pendidikan, sosial, politik dan juga tentang kemiliteran.
Kemudian pada 2016, Muhadjir bergabung dengan Kabinet Kerja Jokowi-Jk. Ia dipilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud menggantikan Anies Baswedan.
Dan saat ini, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam Kabinet Indonesia Maju.
(Annisa Suryanie)
Advertisement