Waspada Heat Stroke Akibat Cuaca Panas, Ini 6 Cara Menjaga Tubuh

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya dehidrasi bahkan hingga heat stroke saat cuaca panas.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2019, 05:12 WIB
Seorang wanita menutupi wajahnya selama gelombang panas di Jakarta, Selasa (22/10/2019). BMKG memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas selama kurang lebih satu minggu ini. Hal ini dikarenakan matahari yang berada dekat dengan jalur khatulistiwa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat melakukan enam langkah untuk menjaga kondisi tubuh saat cuaca panas. Sebab suhu udara di Jakarta lebih tinggi dari biasanya dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya dehidrasi bahkan hingga heat stroke.

"Ini karena kalau panasnya sangat ekstrem, yang sangat dikhawatirkan adalah heat stroke," kata Widyastuti.

Heat stroke merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat cuaca panas sekitar.

Bahkan, menurut akademisi sekaligus praktisi Prof Ari Fahrial Syam heat stroke ini merupakan suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian.

Enam langkah yang diimbau oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam menjaga kondisi tubuh saat suhu cuaca di atas normal. Pertama, menghindari berada di luar ruangan antara pukul 10.00 WIB hingga jam 16.00 WIB.

Kedua, minum air putih dalam dua hingga tiga jam sekali dengan jumlah total dua liter perhari serta jangan menunggu haus. Ketiga, mengonsumsi buah-buahan yang segar dan banyak mengandung air.

Keempat, menggunakan masker dan payung saat ke luar ruangan. Kelima, menggunakan krem pelembab kulit dan penangkal sinar matahari saat ke luar ruangan.

Keenam, adalah menjaga kondisi tubuh dengan cukup istirahat dan tidur.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Suhu Mencapai 37 Derajat

BMKG mencatat suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia terasa lebih panas dari biasanya. Suhu maksimum dapat mencapai 37 derajat Celcius sejak 19 Oktober lalu.

Bahkan di Makassar tercatat suhu paling tinggi hingga 38 derajat Celcius.

Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir. Pada periode Oktober di tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 derajat Celcius.

Kondisi ini diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

Di Jakarta, Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kramatjati, Jakarta Timur, mencatat jumlah kunjungan pasien selama suhu cuaca panas hingga 37 derajat Celcius mencapai 800 orang perhari dengan jenis penyakit rata-rata berhubungan dengan suhu panas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya