Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak menghijau di pasar saham. Tetapi, penguatan masih akan bersifat terbatas.
Di tengah tren terbatas ini, analis melihat indeks rawan terkena aksi ambil untung (profit taking). Sehingga, IHSG hanya akan naik sedikit pada perdagangan hari ini.
"Ada potensi profit taking dalam jangka pendek. Kemungkinan IHSG akan ditransaksikan dalam rentang 6.293-6.387," papar Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dalam situasi seperti ini, pihaknya menganjurkan investor agar mengoptimalkan kesempatan untuk akumulasi saham, dan menjual pada tarikan naik siklus berikutnya.
Setali tiga uang, kendati diancam aksi profit taking, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan menyebut secara teknis IHSG dapat bergerak menguat.
Kata dia, IHSG berpeluang bullish dengan diperdagangkan pada kisaran 6.304-6.396. "Berpotensi menguat sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat," ujarnya.
Untuk saham laik koleksi, dia bilang cukup beragam pada hari ini. Itu seperti saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), hingga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).
Sementara itu, Yuganur merekomendasikan saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).
Penutupan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.059.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (24/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan lompat 81,84 poin atau 1,31 persen ke posisi 6.339,64. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 1,95 persen ke posisi 1.011,45.
Sebanyak 225 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 165 saham melemah dan 165 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 602.431 kali dengan volume perdagangan 15,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,5 triliun.
Baca Juga
Investor asing beli saham mencapai Rp 1,1 triliun miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.059.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sembilan sektor berada di zona hijau dan satu sektor berada di zona merah.
Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang melesat 2,25 persen. Diikuti oleh sektor barang konsumsi yang menguat 1,98 persen dan sektor manufaktur naik 1,92 persen.
Sedangkan pelemahan sektor saham hanya terjadi di sektor pertambangan yang melemah 2 persen.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain ARTA yang naik 22,34 persen ke Rp 460 per saham, KICI naik 20 persen ke Rp 408 per saham dan DART naik 17,83 persen ke Rp 370 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain TRUS turun 23,73 persen ke Rp 270 per saham, BYAN turun 17,42 persen ke Rp 13.625 per saham dan SAME turun 13,04 persen ke Rp 400 per saham.
Advertisement