Cara Daihatsu Menjaga Lansia agar Tetap Sigap dalam Berkendara

Daihatsu Motor Company., Ltd. (DMC) memiliki program mulia melalui aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) bertema "Aging Society & Community Vitalization".

oleh Septian Pamungkas diperbarui 25 Okt 2019, 06:03 WIB
Daihatsu Motor Company., Ltd. (DMC) memiliki program mulia melalui aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) bertema "Aging Society & Community Vitalization". (Septian / Liputan6.com)

Liputan6.com, Mie - Daihatsu Motor Company., Ltd. (DMC) memiliki program mulia melalui aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) bertema "Aging Society & Community Vitalization". Beruntung Liputan6.com bisa melihat langsung aktivitas yang melibatkan masyarakat lanjut usia (lansia) tersebut di outlet Daihatsu, prefektur Mie, Jepang.

Disebutkan, program ini dilatarbelakangi oleh studi yang menunjukkan jumlah penduduk Jepang yang menurun selama 10 tahun berturut-turut memicu semakin menuanya struktur umur penduduk.

Kondisi ini menuntut penduduk lansia harus bertahan dengan perubahan yang ada dan tetap bergerak aktif dalam keseharian.

Selain itu, Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan menarik izin mengemudi bagi lansia lantaran kerap terlibat kecelakaan.

"Aktivitas yang bergulir sejak November 2016 ini memiliki dua latar belakang. Pertama adalah penurunan angka kelahiran dan peningkatan rasio penduduk usia lanjut. Peningkatan usia lanjut lebih cepat dan diasumsikan akan berdampak pada industri otomotif. Kedua, banyaknya kecelakaan pengemudi usia lanjut. Banyak berita di jepang kecelakaan karena kemampuan dan menurunnya respons pengemudi berusia lanjut," terang President Director of Daihatsu Mie, Hayashi, Kamis (24/10).

 

Peserta latihan mengikuti instruksi kemampuan kognitif. (Septian / Liputan6.com)

Dalam proses berjalannya program ini, Daihatsu menggandeng pemerintah, akademis (Japan Physical Therapist Assosiation), dan komunitas lokal dari penduduk lansia.

Awalnya, program ini ditujukan khusus bagi konsumen Daihatsu. Namun seiring berjalannya waktu, program ini dibuka untuk umum karena Daihatsu menilai tujuan utama dari berlangsungnya progam tersebut bukan untuk berjualan tetapi mencari solusi untuk masalah sosial.

"Bagi Daihatsu, menjual mobil hanyalah gerbang awal menuju hubungan yang lebih erat dengan Customer. Oleh sebab itu Daihatsu ingin memberikan pengalaman berkesan melalui ikatan yang kuat antara Daihatsu dan Customer melalui kampanye 'Health & Safe Driving Lecture'," ujar Hayashi.

Sekadar informasi, program ini diprioritaskan bagi lansia dengan rentang usia 60-70 tahun, dan melibatkan 20 peserta dalam setiap sesi selama 2 jam, 2 kali dalam setahun melalui acara bertajuk 'Health & Safe Driving Lecture'.

 

2 dari 2 halaman

Beragam Aktivitas

Peserta mendapat panduan berkendara secara aman dari instruktur berpengalaman Japanese Automobile Federation. (Septian / Liputan6.com)

Dalam kegiatan ini, peserta mendapat fasilitas pengecekan kesehatan secara cuma-cuma dan dilanjutkan dengan seminar kesehatan.

Selanjutnya, peserta akan diminta melakukan latihan fisik dengan cara berdiri dari kondisi duduk, berputar pada cone yang telah disediakan untuk kemudian kembali ke posisi duduk.

Selain itu, ada juga penilaian kekuatan fisik melalui pengukuran daya tahan berdiri dengan satu kaki dan diakhiri dengan latihan mengikuti instruksi kemampuan kognitif.

Tidak cukup sampai disitu, peserta juga mendapat panduan berkendara secara aman dari instruktur berpengalaman Japanese Automobile Federation (JAF) seperti antisipasi bahaya Blind Spot, postur berkendara yang baik dan memberikan pengalaman berkendara aman dengan Daihatsu Safety Assist System.

Sejak bergulir, aktifitas ini telah melibatkan 1.200 penduduk lokal dan dilaksanakan di 4 outlet Daihatsu di Jepang. Program ini akan terus dilanjutkan hingga mencapai 37 outlet sampai akhir tahun fiskal 2019.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya