Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjelaskan proses panjang sehingga Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Indonesia berhasil mengalahkan Brasil dan Peru untuk Piala Dunia U-20 2021.
Menurut Amali, semua ini berawal dari keinginan PSSI yang ingin mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Advertisement
"Semu ini diawali dengan suratnya pak Menpora 19 Juli lalu. Isinya kita ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah kegiatan sepak bola Piala Dunia U-20. Dengan surat itu kemudian bapak presiden merespons apa yang dimintakan Kemenpora. Pak presiden langsung merespon dengan surat kepada FIFA tanggal 7 Agustus, dilampirkan surat seperti jaminan dari empat menteri dan Kapolri," ujar Menpora anyar yang berasal dari Golkar ini.
"Ini lah yang disampaikan kepada FIFA dan kemudian ditindaklanjuti pemerintah, tentunya dengan mengutus Erick Thohir pada waktu itu sebagai ketua KOI untuk juga melakukan lobi-lobi. dan kemudian kesiapan.
"Ini kalau dilihat saingannya luar biasa berat ada Uni Emirat Arab dan lain-lain tapi kemudian dengan lobi bersama KBRI kita kepada negara-negara yang akan menentukan suaranya dan paling penting untuk diketahui yang sangat menentukan jaminan pemerintah. Itu membuat kenapa Piala Dunia U-20 2021 i Indonesia.Kita bersyukur karena kita bisa dipercaya ditunjuk sebagai tuan rumah,"ujarnya menambahkan.
Amali menambahkan, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 merupakan kesempatan langka. Maka itu, pemerintah akan mempersiapkan ini dengan sebaik-baiknya.
Video
Kesiapan Venue
Langkah selanjutnya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yaitu terkait kesiapan venue pertandingan.
"Kesiapan penyelenggaraan tentu ada inpres dari kementerian terkait infrastuktur, fasilitas, prasarana Kemenpora akan menyiapkan itu dan presiden mengeluarkan inpres yang akan bertugas di bidang masing-masing dan menyiapkan berbagai hal sebagai persyaratan dari FIFA supaya kita bisa melaksanakan kejuaraan bergengsi," ujarnya.
"Kesiapan venue tentu kita menggunakan apa yang sudah di Asian Games, kalau ada kurang kita benahi.Memang ada stadion yang belum ada pendukung latihan, kemudian beberapa tempat juga belum, makanya kita akan kerjakan dan Inpres akan segera keluar."
Di luar itu, Amali juga menjelaskan pemerintah akan berdiskusi dengan PSSI terkait kemungkinan mendatangkan kembali Luis Milla.
"Saya akan komunikasi dengan kawan-kawan PSSI, ssperti apa kemungkinan Lusi millla bisa hadir di Indonesia. Tapi tetap kemitraan pemerintah dengan cabor harus terjaga dan harmonis kami akan dengarkan seperti apa," katanya.
Advertisement