Jakarta Indonesia resmi ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 pada Kamis (24/10/2019). Ini menjadi prestasi luar biasa dari PSSI di tengah keterpurukan sepak bola Indonesia akibat kasus pengaturan skor dan Timnas Indonesia yang gagal memberikan berprestasi.
Di tengah kegaduhan sepak bola nasional, FIFA memberikan hadiah yang tak ternilai dengan menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-21. Dalam bidding kali ini, Indonesia menyingkirkan tujuh negara pesaing, yakni Bahrain, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab yang mengajukan bidding sebagai tuan rumah bersama, Myanmar dan Thailand yang juga maju sebagai tuan rumah bersama, Brasil, dan Peru.
Advertisement
Brasil dan Peru menjadi pesaing terkuat Indonesia setelah lima negara mundur. Peru kemudian ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, pada tahun yang sama.
Pada 16 September 2019, FIFA menginspeksi secara acak lima dari sepuluh stadion dan lapangan latihan yang disiapkan PSSI untuk Piala Dunia U-20 2021. Inspeksi pertama dilakukan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, dan berlanjut ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Hari kedua dan ketiga, FIFA mengecek Stadion Manahan, Solo, dan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, beserta lapangan latihan yang dipersiapkan PSSI
Stadion terakhir yang diperiksa FIFA adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Selain stadion, FIFA juga mengecek dua lapangan latihan.
Untuk menunjang perhelatan Piala Dunia U-20 2021, PSSI telah menyiapkan sepuluh stadion. Arena yang dipilih meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo, Yogyakarta, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
"Kami memutuskan Piala Dunia U-20 2021 akan digelar di Indonesia. Selamat buat Indonesia," ujar Gianni Infantino, Presiden FIFA, saat sesi konferensi pers.
Terlepas dari cengkarut sepak bola Indonesia, hingga Plt. Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, harus masuk bui karena tersandung kasus penghilangan barang bukti pengaturan skor, apresiasi layak diberikan ke PSSI.
"Alhamdulillah. Kerja keras tidak pernah mengecewakan. FIFA secara resmi mempercayakan PSSI untuk menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021," bunyi keterangan foto yang diunggah Ratu Tisha.
Perempuan kelahiran 1985 itu juga mengucap syukur atas kerja keras dan prestasi yang telah dicatatkan PSSI.
"Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendoakan dalam proses bidding kemarin. Teruntuk rekan-rekan di @officialpssi," tambahnya.
Keberanian PSSI mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U-20 layak disaluti. Tak pernah ada yang menyangka Indonesia bakal jadi pemenang. Dari sisi prestasi, Timnas Indonesia sedang terpuruk di berbagai ajang internasional.
Tim Merah-Putih di Kualifikasi Piala Dunia 2022 menelan empat kekalahan beruntun yang membuat kans untuk lolos ke putaran final hampir pasti terkubur. Sebelumnya Tim Garuda juga merana karena gagal menjadi juara Piala AFF 2016.
Sejarah mencatat, Timnas Indonesia hanya sekali tampil di putaran final Piala Dunia U-20, yakni pada edisi 1979. Berarti 42 tahun Indonesia menunggu momen kembali berlaga di turnamen yang menjadi etalase wonderkid seantero dunia. Dari ajang ini mencuat nama-nama tenar macam Diego Maradona, Lionel Messi, Neymar Jr.
Pilar-pilar Timnas Indonesia U-19 macam Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, Beckham Putra, dan Sutan Zico, bakal bersanding dengan bintang-bintang belia dunia.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Nurdin Halid Diganjar SBY
Nurdin Halid, figur yang layak tersenyum lebar dengan pencapaian Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2021. Mantan Ketua Umum PSSI yang sarat kontroversi itu pernah jadi bahan cemoohan saat mengapungkan ide liar ikut bidding Piala Dunia 2018.
Nurdin dianggap "tak tahu diri" dengan mengirimkan proposal ke FIFA untuk ikut kontestasi bidding Piala Dunia 2018 pada 2009. Ibarat kata, dengan melihat kondisi sepak bola Indonesia yang kacau balau, PSSI bak mimpi di siang bolong mengajukan Indonesia sebagai kandidat tuan rumah World Cup.
Negara Asia Tenggara sekelas Thailand tak berani melakukan hal itu. Dalam sebuah sesi wawancara yang dilakukan penulis, pria asal Makassar tersebut di pengujung 2010 bercerita soal alasan kenapa dirinya nekat ikut bidding Piala Dunia.
"Indonesia punya massa penggila sepak bola yang berlimpah. Mereka amat fanatik. Tak ada negara lain di Asia yang bisa menyainginya. Sebagai negara yang punya kultur sepak bola yang kuat, sudah sepantasnya kita berani mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia," kata pria yang akrab disapa NH saat itu.
Lewat Piala Dunia, Indonesia bisa mengembangkan potensi wisatanya. NH mengungkapkan, upaya pencalonan tersebut bergulir pada tahun 2010. Saat itu PSSI berbekal keberhasilan menyelenggarakan Piala Asia tiga tahun sebelumnya.
Saat tengah persiapan, NH juga menyandang penghargaan bintang emas dari AFC, induk organisasi sepakbola Asia, karena untuk pertama kalinya menyelenggarakan Piala Asia di Indonesia pada edisi 2007 bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
NH menceritakan saat itu Indonesia telah memenuhi delapan dari 12 tahapan pencalonan di FIFA. PSSI memenuhi hampir semua kriteria. Namun sayang, mereka tidak bisa memenuhi tahap kesembilan.
“Syarat di tahap selanjutnya adalah pernyataan pemerintah Indonesia mendukung PSSI untuk menyelenggarakan Piala Dunia. Itu yang PSSI tidak dapatkan,” kata NH dalam sebuah sesi wawancara dengan salah satu stasiun televisi beberapa tahun silam.
Menurut NH, pemerintah waktu itu di bawah kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhohoyono, awalnya mendukung langkah PSSI. Namun, saat tiba waktunya pernyataan dukungan dibutuhkan, sikap pemerintah berbalik.
“Saya tidak tahu kenapa pemerintah saat itu tidak mendukung. Dan itu yang membuat Indonesia tidak lanjut,” ujar Nurdin.
Seperti diketahui, FIFA memilih Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia tahun 2018. Selanjutnya di tahun 2022, ajang ini digelar di Qatar.
NH menyatakan telah memprediksi Piala Dunia 2022 jatuh ke negara Asia. Sebab trennya, tuan rumah bergiliran antarbenua. Menurut hitungan PSSI di pada 2010, saingan Indonesia untuk jadi tuan rumah antara lain Arab Saudi, Qatar, dan Australia.
“Kita juga sudah bangun kesepakatan bersama Australia untuk menjadi tuan rumah bersama. Jadi peluang Indonesia sangat besar, sangat siap,” katanya.
NH menyayangkan gagalnya pencalonan Indonesia mencalonkan tuan rumah Piala Dunia. Dia mengibaratkan ajang empat tahunan itu sebagai suatu pesta dalam suatu gedung. Bangsa-bangsa berpesta di dalamnya.
Tak bisa dimungkiri, alasan SBY menolak proposal yang diajukan PSSI karena sosok Nurdin Halid yang jadi musuh publik sepak bola Tanah Air. Sang politisasi Partai Golkar dianggap bagian dari mafia sepak bola nasional. Citranya makin buruk karena pernah masuk bui setelah tersandung kasus korupsi di organisasi kemasyarakatan lainnya yang ia pimpin.
Lewat tekanan massa, Nurdin Halid akhirnya mundur dari kursi nomor satu PSSI pada 2011. Ia digantikan Djohar Arifin Husin. Semenjak itu kepengurusan PSSI tak pernah berani mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia, entah di level senior atau junior.
Advertisement
Yakin Sejak Awal
Baru pada 2019 ini, PSSI memberanikan diri mengikuti bidding Piala Dunia. Berbeda dengan era kepengurusan Nurdin Halid, PSSI ikut berkompetisi untuk menjadi tuan rumah World Cup U-20 2021.
Pada awal September 2019 PSSI mengajukan tawaran resmi untuk menjadi tuan rumah turnamen bergengsi itu pada 2021 mendatang.
Kabar mengenai ketertarikan PSSI menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah tersiar sejak Mei 2019 kemarin. Pada saat itu pihak PSSI membenarkan mereka tengah menyusun proposal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Dalam tiga bulan terakhir, PSSI belum memberikan kabar terbaru mengenai proses bidding ini. Namun pihak PSSI mengabarkan bahwa mereka tengah intens berkomunikasi dengan FIFA untuk menjadi tuan rumah pagelaran akbar ini.
PSSI melalui akun media sosialnya resmi mengonfirmasi bahwa mereka sudah mengajukan penawaran resmi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan merilis video mengenai delapan stadion yang disiapkan untuk menjadi tuan rumah turnamen bergengsi ini.
Sebelumnya dua negara Amerika Selatan sudah mengajukan tawaran tersebut. Mereka adalah Peru dan Brasil yang ingin menyelenggarakan turnamen akbar tersebut.
Selain itu ada gabungan tiga negara Timur Tengah, yaitu Bahrain, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah bersama untuk tuan rumah turnamen ini.
PSSI berkeyakinan jatah tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 akan menjadi milik Indonesia setelah FIFA mengadakan inspeksi terhadap beberapa stadion dan lapangan latihan pada 16-19 September 2019.
FIFA telah memeriksa lima stadion yang disiapkan PSSI dan beberapa lapangan latihan untuk venue Piala Dunia U-20 2021. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan FIFA mendapatkan kesan positif dalam kunjungannya tersebut.
"Kalau optimistis, itu pasti. Kan setelah ini, tinggal pengumuman saja," kata Tisha kepada wartawan.
Indonesia akan bersaing dengan Brasil dan Peru dalam bursa pencalonan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. FIFA akan mengumumkan negara terpilih pada FIFA Council di Shanghai, China, 23-24 Oktober 2019.
"Setelah ini langsung pengumuman dan persiapan. Maka dari itu, harus kita jaga sama-sama," tutur Tisha.
Dalam lawatannya, FIFA memeriksa lima stadion, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Kabupaten Bogor), Stadion Manahan (Solo), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).
Adapun, lima stadion lain yang juga disediakan PSSI meliputi Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Kabupaten Bekasi), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang).
"Alhamdulillah, FIFA merespons positif lokasi-lokasi yang kami pilih baik dari faktor penunjang seperti transportasinya. Kami tunjukkan ke FIFA bagaimana kooperatifnya petugas keamanan. Kami juga buat simulasi pertandingan," jelas Tisha.
PSSI ikut bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 dalam kondisi organisasi yang porak-poranda. Semenjak Edy Rahmayadi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI karena memilih fokus menjalani tugas sebagai Gubernur Sumatra Utara, PSSI bisa dibilang berjalan dalam kondisi krisis kepemimpinan.
Plt. Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, kini mendekam dalam penjara. Penggantinya, Iwan Budianto, terlihat jarang muncul ke publik. Ia agaknya enggan namanya masuk publikasi karena PSSI tengah diintai Satgas Antimafia Bola bentukan Polri.
PSSI saat ini bersiap menggelar Kongres Pemilihan pada 2 November untuk mencari nakhoda baru. Bisa dibilang situasi yang saat ini terjadi mirip-mirip era kepengurusan Nurdin Halid.
Restu Jokowi
Hanya bedanya, walau kondisi PSSI tengah goyah, mereka tetap mendapat dukungan surat rekomendasi dari Presiden RI, Joko Widodo untuk ikut bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Berbeda dengan SBY, Jokowi punya konsen besar terhadap penyelenggaraan event olahraga besar berskala internasional di Indonesia. Ia menilai event besar bakal mengangkat nama Indonesia. Lihat saja bagaimana Presiden all-out saat Indonesia jadi tuan rumah Asian Games 2018 silam.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
FIFA menetapkan Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20 2021 pada pertemuan Dewan FIFA di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019). Indonesia berhasil mengalahkan kandidat lainnya yaitu Peru. Adapun, Brasil, menyatakan mundur dari bursa pencalonan
"Alhamdulillah kerja keras kami membuahkan hasil. Presentasi kita dinilai dan diterima baik oleh FIFA," ujar Tisha dinukil dari laman PSSI.
"PSSI mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan penuh kepada PSSI. Apresiasi juga untuk jajaran kementerian terkait dan kepala daerah yang berkomitmen untuk membantu PSSI mewujudkan mimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021," tutur Tisha.
Sebelum terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, Indonesia telah beberapa kali menggelar turnamen berskala Asia Tenggara dan Asia dalam dua tahun belakangan. Satu di antaranya ialah Piala AFC U-19 2018.
"Setelah beberapa kali mendapatkan kepercayaan dari komunitas sepak bola Asia, kali ini PSSI naik level dengan mendapatkan kepercayaan keluarga sepak bola internasional setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," imbuh Tisha.
Setelah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah, seabrek pekerjaan rumah menanti PSSI. Tak hanya wajib menyiapkan Timnas Indonesia U-20 yang bisa kompetitif dengan tim-tim kelas dunia, federasi juga punya tanggung jawab besar mengelola event sehingga FIFA puas. Bisakah?
Disadur dari Bola.com (Penulis Ario Yosia/Editor Benediktus Gerendo, Published 25/10/2019)
Advertisement