Pesan Haru Nila Moeloek untuk Menkes Terawan Saat Pisah Sambut

Nila Moeloek menyampaikan pesan haru kepada Menkes Terawan di malam pisah sambut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Okt 2019, 15:00 WIB
Mantan Menkes Nila F. Moeloek memberikan sambutan dalam acara Pisah Sambut Menteri Kesehatan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (24/10/2019). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pada malam pisah sambut, Nila Moeloek memberikan pesan khusus kepada Terawan Agus Putranto, yang resmi dilantik sebagai Menteri Kesehatan periode 2019-2024.

"Pesan saya, jaga diri, jaga teman, jaga Kemenkes," ujar Nila Moeleok dalam sambutannya di hadapan tamu undangan yang hadir di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta malam tadi (24/10/2019).

Sambil tersenyum, Nila Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan 2014-2019 memaparkan secara singkat kinerja Kemenkes selama lima tahun.

"Selama lima tahun, apa yang Kemenkes kerjakan sarat dengan tantangan dan tanggung jawab besar. Kami membuat program Nusantara Sehat (NS), yang mengirimkan tenaga kesehatan untuk mengabdi di daerah-daerah terpencil," lanjut Nila.

Jumlah tenaga kesehatan NS yang sudah dikirimkan sebanyak 10.530 individu di 30 provinsi dan tersebat di 2.150 puskesmas di 307 kabupaten/kota.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Pemerataan Tenaga Kesehatan

Nila Moeloek memberikan sambutan dalam acara Pisah Sambut Menteri Kesehatan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (24/10/2019). (Liputan.com/Fitri Haryanti Harsono)

Nila menambahkan, Kemenkes juga berupaya melakukan pemerataan tenaga kesehatan. Upaya dilakukan dengan mengisi kekosongan fasilitas kesehatan (faskes) dengan dokter spesialis.

"Kami berterima kasih dengan organisasi profesi kebidanan, kandungan, bedah, penyakit dalam serta anestesi. Dulu namanya Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), sekarang namanya pendayagunaan dokter untuk mengisi kekosongan faskes di daerah," tambahnya.

"Ya, mereka tetap dokter spesialis. Jangan sampai di faskes daerah ada kamar operasi tapi tidak ada dokter spesialis. Sebaliknya, jangan pula ada dokter spesialis tapi fasilitasnya tidak ada (ruang operasi, peralatan bedah)."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya