Profil Budi Arie Setiadi, Wakil Menteri Desa Tertinggal Pilihan Jokowi

Budi Arie Setiadi merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum Projo, organisasi relawan terbesar pendukung Jokowi.

oleh Maria Flora diperbarui 25 Okt 2019, 10:46 WIB
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi (Projo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melantik wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Jumat (25/10/2019). Pelantikan rencananya akan dimulai pukul 14.00 WIB.

Dikabarkan, ada 12 wakil menteri yang ditunjuk Jokowi untuk membantu jajaran Kabinet Indonesia Maju yang belum lama ini dilantik.

Salah satunya Budi Arie Setiadi, yang telah bertemu Jokowi pagi ini di Istana. Dia digadang-gadang akan menjadi Wakil Menteri Desa (Wamendes), Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 

Siapakah sosok Budi Arie Setiadi? Berikut profilnya:

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ketua Relawan Projo

Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi berbicara saat diskusi polemik bertajuk 'Banyak Pilihan Untuk Jokowi' di Jakarta, Sabtu (7/2/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Budi Arie Setiadi atau yang akrab dipanggil Muni, lahir di Jakarta 20 April 1969. Dia adalah seorang relawan, aktivis, politikus sekaligus pengusaha.

Dia pun dikenal sebagai pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan terbesar pendukung Joko Widodo.

 


Pendidikan

Budi mengenyam pendidikan sekolah dasar dan SMP di Fons Vitae II Jakarta. Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA Kolose Kanisius pada tahun 1988.

Setelah lulus di Kanisius, Budi Arie Setiadi diterima di FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jurusan Ilmu Komunikasi.

Usai mendapat gelar S1-nya pada tahun 1996, dia menyelesaikan studi paska sarjana di Managemen Pembangunan Sosial UI dan lulus tahun 2006.

 


Aktif Berorganisasi

Sosok Budi juga dikenal aktif berorganisasi. Sejumlah jabatan pernah dipercayakan kepadanya. Dia pernah memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Ketua Presidium Senat Mahasiswa UI pada periode 1994/1995.

Pada tahun 1993-1994, dia juga aktif di bidang kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI.

Budi juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta pada 1998-2001 dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI). Pada era reformasi 1998, bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI, Budi juga memprakarsai lahirnya Keluarga Besar (KB) UI.

 


Karier Politik

Sebagai politikus, Budi Arie menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta pada 2005-2010 dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.

Dia kemudian mendirikan Projo pada Agustus 2013. Selain menjadi Ketua Umum Projo, saat ini Budi Arie juga menjadi Dewan Penasihat ILUNI UI.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya