Ditunjuk Jokowi Jadi Wamen, Ketum ProJo Diminta Kawal Pembangunan Desa

Dia tak menjawab ketika ditanya apakah dirinya ditunjuk menjadi Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Okt 2019, 11:28 WIB
Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi berbicara saat diskusi polemik bertajuk 'Banyak Pilihan Untuk Jokowi' di Jakarta, Sabtu (7/2/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi sebagai calon wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Saat ditanya akan mengisi pos kementerian apa, Budi enggan mengatakan.

Namun, Jokowi meminta Budi untuk mengawal dengan baik pembangunan masyarakat khususnya desa dan daerah tertinggal. Sebab, pemerintah memberikan anggaran yang cukup besar agar pembangunan di Indonesia merata.

"Kita sadar di seluruh dunia, desa maju itu akan membawa kemajuan bangsa dan negara. Pembangunan dimulai dari pinggiran sehingga pembangunan merata dirasakan Sabang (sampai) Merauke," kata Budi Arie usai dipanggil Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Dia tak menjawab ketika ditanya apakah dirinya ditunjuk menjadi Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Budi hanya meminta seluruh pihak bersabar hingga Jokowi mengumumkan.

"Tunggu Presiden (mengumumkan)," ucapnya.

Budi Arie Setiadi atau yang akrab dipanggil Muni, lahir di Jakarta 20 April 1969. Dia adalah seorang relawan, aktivis, politikus sekaligus pengusaha. Dia pun dikenal sebagai pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan terbesar pendukung Joko Widodo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bergabung dengan PDIP

Sosok Budi juga dikenal aktif berorganisasi. Sejumlah jabatan pernah dipercayakan kepadanya. Dia pernah memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM ) FISIP UI 1994 dan Ketua Presidium Senat Mahasiswa UI pada periode 1994/1995.

Pada tahun 1993-1994, dia juga aktif di bidang kemahasiswaan dengan menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI.

Budi juga menjadi Ketua ILUNI UI Jakarta pada 1998-2001 dan mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI). Pada era reformasi 1998, bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI, Budi juga memprakarsai lahirnya Keluarga Besar (KB) UI.

Sebagai politikus, Budi Arie menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta pada 2005-2010 dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.

Dia kemudian mendirikan Projo pada Agustus 2013. Selain menjadi Ketua Umum Projo, saat ini Budi Arie juga menjadi Dewan Penasihat ILUNI UI.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya