Pemerintah Gandeng Bukalapak Kembangkan UMKM Berbasis Pesantren

Kolaborasi program antara pemerintah dan dunia usaha ini juga merupakan tindak lanjut implementasi dari rekomendasi Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2019, 12:47 WIB
Pembukaan kantor research and development di Surabaya (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Kedeputian Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, dan PT Bukalapak.com menandatangani Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan Digital Terintegrasi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berbasis Pesantren.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing (KUKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin yang turut menyaksikan penandatangan ini menyampaikan, nota kesepahaman ini merupakan bagian dari program kemitraan ekonomi umat yang dikoordinasikan melalui Kemenko Perekonomian sebagai perwujudan kebijakan pemerataan ekonomi.

Kegiatan yang dirancang sebagai pelaksanaan sinergi dan kolaborasi program antara pemerintah dan dunia usaha ini juga merupakan tindak lanjut implementasi dari rekomendasi Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia pada tahun 2017.

“Ini juga merupakan rangkaian kegiatan dari momentum Hari Santri Nasional yang diperingati pada tanggal 22 Oktober lalu,” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (25/10).

Dia menjelaskan, program ini juga bertujuan untuk membuka mindset kewirausahaan digital, mendorong UMKM berbasis komunitas pesantren untuk naik kelas melalui pemanfaatan marketplace, peningkatan kualitas produk, serta peningkatan akses pemasaran produk melalui marketplace.

Sebagai bagian dari rangkaian Program, akan diselenggarakan bimbingan teknis selama 2 (dua) hari yang dilanjutkan dengan pendampingan secara intensif. Adapun sasaran program ini mencakup ustad/ustazah/guru/tenaga pendidik, pengelola unit usaha pesantren, alumni dan komunitas pesantren, terutama yang telah memiliki usaha dan produk jadi namun masih memerlukan peningkatan kualitas dan pemasaran.

“Potensi ekonomi digital di Indonesia yang sedang berkembang pesat merupakan peluang yang penting untuk dimanfaatkan guna memajukan kesejahteraan masyarakat luas termasuk UMKM berbasis pesantren,” kata Rudy.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Potensi Pemasaran UMKM

Berbagai produk UMKM di Malang saat mengisi sebuah pameran produk kerajinan tangan pada Juli 2019 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Potensi Pemasaran UMKM Melalui E-commerce menurut studi yang dilakukan McKinsey (2018), nilai pasar e-commerce Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan akan mencapai USD 55-65 miliar, meningkat signifikan dari tahun 2017 sebesar USD 8 miliar.

Selain itu, hasil riset konsumsi individu secara online per tahun, hasil proyeksi menunjukan terjadi peningkatan nilai konsumsi yang semula USD 260 per tahun pada 2017 menjadi sebesar USD 620 per tahun pada 2022.

Saat ini juga telah berkembang berbagai platform marketplace yang menawarkan kemudahan fitur jual-beli, keamanan transaksi, dan program peningkatan kapasitas bagi UMKM. Namun di sisi lain berdasarkan survei Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) pada tahun 2017, hanya 16 persen penjual dan pembeli yang menggunakan platform marketplace untuk memasarkan produknya.

“Berdasarkan hasil penelitian, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman UMKM terkait platform marketplace dan lemahnya kemampuan untuk mengenali peluang pasar melalui media digital,” jelas Rudy.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menyatakan, pemberdayaan UMKM berbasis pesantren menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pesantren yang memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat, memiliki peran penting dalam upaya mengatasi ketimpangan pembangunan. Peran ini didukung oleh besarnya potensi pesantren. Ada lebih dari 28.000 pesantren di seluruh Indonesia dengan berbagai ragam aktivitas ekonomi yang berskala mikro, kecil, dan menengah.

"Kementerian Agama akan mendorong keterlibatan aktif komunitas pesantren serta dukungan program lifeskill dan bantuan vokasional dalam pelaksanaan program ini,” tegas Kamaruddin Amin.


Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha

Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian KUKM, Abdul Kadir Damanik menyatakan akan mendukung peningkatan kapasitas bagi UMKM berbasis pesantren melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM).

“UMKM berbasis pesantren akan memperoleh layanan terintegrasi berupa peningkatan kapasitas bisnis, konsultasi bisnis, dan pendampingan bisnis; pendampingan akses pembiayaan kepada bank dan non-bank; serta pendampingan pemasaran, promosi, dan networking,” tutur Damanik.

Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam hal ini Bukalapak menjadi langkah strategis dalam penyelenggaraan inkubasi bisnis bagi UMKM berbasis pesantren melalui integrasi pelatihan, mentoring, akses pembiayaan dan perluasan area pemasaran melalui platform marketplace.

Co-Founder dan Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid menyatakan bahwa, Bukalapak secara tegas akan terus mendukung pemerintah melalui penciptaan ekosistem teknologi yang ditujukan untuk menyetarakan akses, meningkatkan kemampuan bisnis dan perluasan pasar pelaku UMKM. Semua ini dilakukan untuk menciptakan dampak positif yang dapat meningkatkan kualitas hidup para pelaku UMKM termasuk komunitas pesantren.

Pada tahap awal akan dilaksanakan piloting kolaborasi program di PLUT-KUMKM Kabupaten Tasikmalaya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, dan mulai akan dikembangkan di daerah lainnya pada tahun 2020.

"Program ini diharapkan dapat melahirkan wirausahawan dan UMKM digital local champions dari komunitas pesantren yang dapat menjadi inspirasi bagi tumbuh berkembangnya wirausahawan digital lokal lainnya," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya