Liputan6.com, Jakarta - Mantan Mendikbud Muhadjir Effendy membela Mendikbud yang baru Nadiem Makarim dari tudingan yang menyebut Nadiem kurang berkompeten.
Hal itu terkait bidang keilmuan Nadiem yang merupakan bisnis, bukan pendidikan.
Advertisement
Menurut Muhadjir, jangankan Nadiem, dirinya saja yang berlatar belakang ilmu pendidikan masih di-bully dari berbagai pihak saat dulu baru menjabat. “Dulu saya kan juga di-bully waktu awal,” kata Muhadjir di Gedung Kemendikbud, Jumat (25/10/2019).
Menko PMK itu menyebut, dengan adanya perisakan, justru harus dapat memacu Nadiem untuk membuktikan dirinya mampu.
"Justru itu saatnya untuk Pak Menteri membuktikan Beliau bisa melakukan, tidak seperti yang dibayangkan orang semua,” ucap dia.
Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, kata Muhadjir, merupakan perubahan strategi Jokowi untuk percepatan program pemerintah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Seperti Manajer Sepak Bola
Muhadjir mengibaratkan strategi sepak bola, saat ini yang dilakukan Jokowi adalah strategi menyerang, sehingga dibutuhkan menteri dengan karakter menyerang.
"Presiden itu sama dengan manajer sepak bola. Saat ini presiden sedang mengubah strategi. Periode pertama Beliau itu defensif. Setelah kemarin defensif konsolidasi, sekarang saatnya strategi menyerang," tutur dia.
"Untuk menyerang itu dibutuhkan pemain yang mempunyai karakter menyerang. Jadinya strategi menyerang dipilih yang lincah, energinya masih penuh, kecepatan tinggi. Itu saya kira itu ada di Pak Nadiem. Sangat optimistis, saya sebagai Menko akan terus men-support,” ia menandaskan.
Advertisement