Profil Budi Gunadi dan Kartika Wirjoatmodjo, Dua Dirut di Posisi Wakil Menteri BUMN

Di kalangan pengusaha, nama mereka sudah sangat familiar, demikian pula dengan perjalanan kariernya.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Okt 2019, 14:14 WIB
Budi Gunadi Sadikin

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik wakil menteri pada Jumat (25/10/2019). Dari sejumlah tokoh yang berdatangan, hadir Direktur Utama PT Inalum dan PT Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin dan Kartiko Wirjoatmodjo.

Bos-bos perusahaan besar ini menerima perintah Jokowi untuk membantu Menteri BUMN, yang sekarang diduduki oleh Erick Thohir. Di kalangan pengusaha, nama mereka sudah sangat familiar, demikian pula dengan perjalanan kariernya.

Bos Inalum, Budi Gunadi Sadikin, merupakan lulusan teknik sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1980. Dia kemudian belajar ekonomi di Washington University, Amerika Serikat.

Sebelum jadi bos tambang, Budi pernah menjabat sebagai Direktur Bank Mandiri selama 2 periode dan staf khusus Menteri BUMN.

Wakil menteri Jokowi ini memulai kariernya di sektor perbankan ketika bergabung dengan PT Bank Bali sebagai GM Electronic Banking.

Selanjutnya karier Budi terus menanjak dengan menjadi Chief GM Jakarta Region dan Chief GM Human Resources hingga akhir 1999.

Pria kelahiran 1964 ini melanjutkan karier baru di perbankan asing dengan bergabung di ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004.

Selesai itu, Budi melanjutkan kariernya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai EVP Head of Consumer Banking dan Director Adira Quantum Multi Finance.


Kartiko Wirjoatmodjo, Bos Mandiri Pendamping Budi

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. Dok Humas BUMN

Sementara Kartika Wirjoatmodjo sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pengganti Budi juga memiliki pengalaman di bidang perbankan yang tak kalah mentereng. Pria yang lahir di Surabaya, 18 Juli 1973 ini mengenyam S1 di Universitas Indonesia jurusan ekonomi dan S2 di Rotterdam School of Management.

Karier Tiko, panggilan akrab Kartika, dimulai dengan menjadi Konsultan Pajak dan Akuntansi di RSM AAJ tahun 1995 hingga 1996. Kemudian, dia bekerja sebagai Analis Kredit di Industrial Bank of Japan tahun 1996 hingga 1998, Senior Consultant di PwC Financial Advisory Services tahun 1998 hingga 1999) dan Boston Consulting Group tahun 2000 hingga 2003.

Di 2003, Tiko menjadi Group Head di Department Head Strategy & Financial Analysis di Strategy and Performance Group Bank Mandiri.

Tiko juga pernah menjabat sebagai Managing Director Mandiri Sekuritas pada 2011, dilanjutkan dengan menjadi CEO Indonesia Infrastructur Finance (anak usaha BUMN PT Sarana Multi Infrastruktur).

Dirinya kemudian ditunjuk sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2014. Pada 2015, Tiko ditunjuk sebagai CFO Bank Mandiri dan menjadi Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya