Mantan Mentan Amran Ragukan Data Pangan dari Olahan Satelit

Andi Amran mengaku menerima 130 surat protes dari berbagai bupati terkait data pangan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Okt 2019, 14:12 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai data lahan sawah yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Kementerian ATR/BPN melalui skema Kerangka Sampel Area (KSA) sangat tidak akurat.

Ketidakakuratan data lahan sawah yang dikeluarkan BPS setelah dikaji mencapai 92 persen. Dengan kesalahan tersebut, akan berdampak terhadap kuota subsidi pupuk yang berkurang hingga 600 ribu ton pada 2021.

"Data pangan yang ada dengan teknkologi tinggi dan satelit itu salah. Kami crosscheck dengan tim. Teryata setelah dicek 92 persen sampel yang diambil salah," ujar dia di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Amran pun menyebutkan, data yang valid di sektor pertanian itu hanya ada dua. "Jadi data itu ada dua. Kalau tidak data pertanian, itu data mafia," tegas dia.

Berdasarkan data BPS tersebut, ia juga menyoroti hasil pantauan satelit lahan sawah di beberapa wilayah seperti Banyuasin, Sumatera Selatan yang sangat tidak tepat.

"Yang menyedihkan adalah Banyausin, ada 9.700 ha tapi dalam satelit nol. Itu salah satunya. Yang menyedihkan juga di Jawa Timur, ada 200 ribu tambahan," ungkap dia.

Akibat kesalahan ini, ia telah menerima 130 surat protes dari berbagai bupati. Menindaki hal tersebut, Amran juga langsung menyurati Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Apa ada mafia? Tunjukkan yang terakhir. Bagaimana orang bekerja data ini dipersempit tak hanya pupuk, juga impor yang masuk, paparan data mafia pangan. 74 ada yang kami blacklist," tutur dia.


Serah Terima Jabatan Mentan, Ini Kesan Amran ke Syahrul Yasin Limpo

Sertijab Menteri Pertanian. Liputan6.com/Maulandy

Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar proses serah terima jabatan (sertijab) untuk tugas Menteri Pertanian (Mentan) periode 2019-2024 antara Andi Amran Sulaiman kepada Syahrul Yasin Limpo.

Acara tersebut berlangsung di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Dalam proses sertijab, Amran dan Syahrul kompak mengenakan kemeja batik.

 

Seusai proses serah terima jabatan, Amran selaku mantan mentan naik ke atas panggung dan memberikan kata sambutan. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawainya setelah bekerja bersama selama 5 tahun.

"Pertama terima kasih kepada seluruh pegawai Kementerian Pertanian. Selama 5 tahun kita telah bersama-sama menghadapi beberapa kendala," ungkap Amran.

Dia kemudian menyampaikan kesan terhadap Syahrul yang sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan dan telah dikenal lama.

Menurutnya, Syahrul merupakan sosok yang tegas sebagai seorang pemimpin.

"Saya tahu, pak Syahrul beliau sahabat dan kakak saya. Saya sering diskusi tentang pertanian. Beliau tegas disiplin dan pekerja keras dan punya banyak ide," ujar dia.

Oleh karenanya, ia optimis sektor pertanian nasional di tangan Syahrul bisa berkembang lebih baik lagi.

Dia juga menyatakan, siap kembali membantu jika suatu saat dibutuhkan kembali.

"Kami yakin beliau bisa membawa pertanian jauh lebih baik. Kapanpun kami dipanggil saya siap untuk membantu pertanian," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya