Susunan Menteri Kabinet Indonesia Maju Kejutkan Analis Ekonomi

Susunan menteri dan wamen di kabinet Jokowi Jilid II cukup mengejutkan, seperti salah satunya masuknya mantan CEO Gojek Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.

oleh Bawono Yadika diperbarui 26 Okt 2019, 11:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah melantik resmi menteri dan wakil menteri (wamen) untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Kepala Riset Buana Capital Suria Dharma menilai, susunan menteri dan wamen di kabinet Jokowi Jilid II cukup mengejutkan, seperti salah satunya masuknya mantan CEO Gojek Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.

"Kabinetnya sih cukup baik, banyak terobosan yang cukup revolusioner dalam pemilihan beberapa orang-orangnya," ungkapnya kepada Liputan6.com, Sabtu (26/10/2019).

Selain itu, ada juga sosok Angela Tanoesoedibjo, putri Hary Tanoesodibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) yang masuk di daftar menteri Kabinet Indonesia Maju.

 

Kendati demikian, masuknya Angela sebagai figur pengusaha dinilai tak akan mempengaruhi pasar di bursa saham.

"Nggak ngaruh karena kan posisinya Wamenparekraf. Mungkin tantanganya karena terlalu muda bagaimana dia bisa menghadapi birokrat," paparnya.

Hal senada ikut diutarakan oleh Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah.

Menurutnya, tantangan bagi Angela atau pengusaha yang masuk ke pemerintahan ialah mempermudah akses birokrasi yang selama ini masih berbelit-belit.

"Diharapkan tidak menambah atau memperbanyak jalur birokrasi. Semoga adanya wamen justru bisa mempercepat keluarnya kebijakan kementerian atau kalau di bumn bisa membantu mempercepat aksi korporasi BUMN," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Di Sidang Kabinet Perdana, Jokowi Minta Menteri Paham Prioritas Pemerintah

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Rapat kabinet paripurna perdana tersebut mendengarkan arahan Presiden dan membahas anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa prioritas pemerintahan lima tahun ke depan adalah penciptaan lapangan pekerjaan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10/2019).

"Goal besar pekerjaan kita adalah penciptaan lapangan kerja. Karena ini yang dibutuhkan, dan diinginkan oleh masyarakat," kata Jokowi.

Dia ingin tak ada lagi kementerian dan kepala lembaga yang tidak mengerti soal prioritas pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.

Pemerintah pusat ataupun daerah untuk memberikan ruang kepada investor yang ingin membuka lapangan pekerjaan.

"Jadi setiap hal yang berkaitan dengan cipta lapangan kerja berikan ruang yang sebaik-baiknya. berikan pelayanan yang sabaik-baiknya," jelas dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali mengingatkan agar aturan yang berberlit-belit segera dipangkas.

Mulai dari dari UU, peraturan presiden, peraturan gubernur, hingga peraturan daerah. Hal ini menyebabkan aturan-aturan menjadi tumpang tindih.

Jokowi pun meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menertibkan hal ini. Dalam waktu dua minggu ke depan, Jokowi akan menggelar rapat terbatas khusus dengan para menteri membahas aturan-aturan yang tumpang tindih.

"Hal-hal yang menghambat ingin kita hapuskan sehingga kita bekerja cepat," jelas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya