Liputan6.com, Leicester - Leicester City bertamu ke markas Southampton di matchday 10 Premier League di St Mary's Stadium, Sabtu (26/10/2019) dini hari WIB. Laga itu menciptakan sejarah baru di pentas sepak bola Inggris.
Pasalnya, Leicester City berhasil meraih kemenangan dahsyat 0-9. Di babak pertama mereka sudah mencetak lima gol.
Advertisement
Di babak kedua, mereka menambah empat gol lagi. Gol-gol The Foxes dihasilkan Jamie Vardy (hattrick), Ayoze Perez (hattrick), Ben Chilwell, James Maddison dan Youri Tielemans.
Soton sendiri bermain dengan 10 pemain di pertandingan tersebut. Sebab Ryan Bertrand diusir wasit dengan kartu merah sejak menit ke-12.
Usai pertandingan, manajer Leicester City Brendan Rodgers menyebut-nyebut nama Liverpool setelah tim asuhannya menang besa atas Southampton.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Singgung Liverpool
Usai pertandingan, Rodgers pun mengaku sangat senang. Ia bangga dengan performa yang ditampilkan anak-anak asuhnya.
Namun ia kemudian menyinggung soal laga mantan tim asuhannya, Liverpool, saat jumpa Arsenal pada Februari 2014 silam. Saat itu The Reds sempat unggul lima gol namun akhirnya cuma bisa menang 5-1.
“Performa sempurna, bukan? Dari peluit pertama, kami menunjukkan niat kami,” koar Rodgers seperti dilansir The Telegraph.
“Saya sudah pernah berada dalam pertandingan dengan Liverpool di mana kami menang 5-0 melawan Arsenal setelah 50 menit. Pesan yang saya berikan di babak pertama kepada para pemain adalah melihatnya sebagai 0-0," serunya.
"Kami bermain seperti tim yang tepat. Kami menunjukkan tujuan. Secara keseluruhan, malam yang luar biasa. Bagus untuk para pendukung. Semoga mereka akan sangat bangga," ujarnya.
Advertisement
Minta Maaf
Di sisi lain, laga ini akan dikenang sebagai salah satu laga paling menyakitkan bagi Southampton. Usai pertandingan, manajer Soton yakni Ralph Hasenhuttl langsung mengucapkan permintaan maafnya kepada fans.
"Saya harus minta maaf atas performa ini dan bertanggung jawab 100 persen atas apa yang terjadi. Anda bisa menyebutnya, jika mau, menyerah, anda bisa menyebutnya tidak berdaya. Itu adalah sebuah bencana," tuturnya.
"Sepanjang hidup saya, saya belum pernah bermain seperti ini. Saya ingin mengatakan bahwa saya bangga dengan para penggemar," akunya.
"Mereka tinggal di stadion sampai akhir pertandingan. Tidak mudah menontonnya untuk siapa saja yang merupakan penggemar Southampton,” pungkas manajer asal Austria ini.
Kemenangan ini membuat Leicester City mencetak rekor bersejarah. Mereka jadi tim yang berhasil mencatatkan rekor kemenangan terbesar di sepanjang sejarah sepak bola kasta tertinggi di Inggris.
Sumber: The Telegraph
Disadur dari: Bola.net (penulis Dimas Ardi Prasetya, published 26/10/2019)