Jokowi Minta Maaf Tak Bisa Akomodir Semua Pihak di Kabinet

Jokowi mengaku menerima 300 nama untuk dipilih sebagai menteri. Namun dia hanya bisa memilih 34 dari 300 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2019, 12:15 WIB
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju duduk di tangga saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkenalkan para memperkenalkan mereka di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Kabinet Indonesia Maju akan membantu Jokowi-Ma'ruf pada periode 2019-2024. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta maaf karena tidak bisa mengakomodir semua pihak di Kabinet Indonesia Maju yang ia susun. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan di acara pembukaan Musyawarah Besar X Organisasi Masyarakat Pemuda Pancasila di Hotel Sultan, Jakarta, Selatan, Sabtu (26/10/2019).

Jokowi mengaku menerima 300 nama untuk dipilih sebagai menteri. Namun dia hanya bisa memilih 34 dari 300 orang.

"Artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang. Dan mungkin sebagian yang hadir juga ada yang kecewa. Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena sekali lagi ruangnya hanya 34," kata Jokowi.

Dia menjelaskan, wajar dalam demokrasi ada yang terpilih atau tidak terpilih dalam kabinet. Pasalnya untuk memilih kabinet diperlukan proses seleksi.

"Saya yakin Indonesia ini memiliki budaya yang luhur. Indonesia memiliki Pancasila yang mempersatukan kita. Perbedaan pendapat itu wajar, perbedaan pilihan itu juga wajar. Tetapi persatuan kebersamaan adalah segala-galanya buat kita," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kader PP di Legislatif

Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) menyerahkan berkas kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo saat dilantik menjadi Presiden RI periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Ma'ruf Amin resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. (Liputan6.com/JohanTallo)

Kendati demikian, Jokowi menegaskan banyak hal yang patut disuyukuri dari pemilihan kabinet saat ini. Sebab, banyak juga, anggota dari Pemuda Pancasila terpilih di posisi-posisi penting seperti di kabinet atau legislatif.

"Tapi ini yang patut kita syukuri bahwa kader terbaik Pemuda Pancasila Pak Bambang Soesatyo terpilih sebagai Ketua MPR RI. Kemudian bapak La Nyalla Mattaliti juga terpilih menjadi ketua DPD RI. Ada juga kader PP yang terpilih menjadi menteri, Zainuddin Amali. Ini yang patut kita syukuri," ucapnya.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya