Liputan6.com, Jakarta - Pesawat yang disebut-sebut sebagai Pesawat ‘Anti Kiamat’ buatan Amerika Serikat, dibuat rusak oleh seekor burung berukuran kecil. Pesawat terbang dengan nama E-6B Mercury ini adalah milik Angkatan Laut AS yang sengaja dirancang agar lolos dari serangan nuklir.
Angkatan Laut AS menyatakan bahwa kerusakan tersebut disebut sebagai kecelakaan kelas A. Diketahui kerusakan itu berada pada salah satu dari empat mesin pesawat yang tertabrak oleh seekor burung dan mengalami kerusakan parah.
Baca Juga
Advertisement
Kecelakaan tersebut terjadi pada 2 Oktober 2019 lalu, saat Pesawat E-6B Mercury itu tengah melakukan manuver touch-and go atau dapat diartikan pesawat mendarat dan kemudian kembali lepas landas. Saat melakukan manuver tersebut, tiba-tiba pesawat menabrak seekor burung yang belum teridentifikasi.
Kasus yang dialami oleh Pesawat E-6B Mercury ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya ada sekitar 3000 pesawat yang mengalami tabrakan dengan satwa setiap tahunnya. Dan hal ini didukung oleh catatan pemerintah AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
1. Kelengkapan Mengenai Pesawat ‘Anti Kiamat’
Menurut Military.com, pesawat milik Angkatan Laut AS ini menggunakan sistem komunikasi frekuensi rendah, guna berkomunikasi dengan pasukan rudal nuklir Angkatan Laut AS di kapal selam rudal balistik di laut.
Tak hanya itu, pesawat ini juga dilengkapi dengan sistem kontrol pelucuran udara untuk dapat meluncurkan rudal balistik antar benua.
Bagaimana menurut kalian? Keren ya.
Advertisement
2. Pencegahan yang Dilakukan
Untuk menghindari kejadian tersebut terulang lagi, program-program yang dicoba pun sudah mulai dilakukan. Misalnya, dengan melakukan modifikasi pada habitat dan menakuti burung agar menjauh atau menghindar dari landasan.
Selain itu menurut Department of Defense Partners in Flights (DoD PIF), pentingnya untuk memahami perilaku dan gerak-gerik burung pada lingkungan landasan terbang.
3. Bertugas Menjadi Komando
Pesawat anti nuklir ini ternyata memiliki tugas yaitu menjadi pusat komando dan komunikasi Angkatan Laut AS. Sistem pesawat ini juga dirancang untuk bertahan dari dampak hantaman elektromagnetik yang berasal dari ledakan nuklir di bawahnya.
Penulis: Natania Longdong
Universitas Esa Unggul
Baca Juga
Advertisement