Kelahiran Surabaya, Kartika Wirjoatmodjo dari Konsultan Pajak Jadi Wamen BUMN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengumumkan 12 nama wakil menteri yang tergabung di Kabinet Indonesia Maju.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2019, 15:12 WIB
Sejumlah Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju saat diperkenalkan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). 12 Wakil Menteri datang dari berbagai macam latar belakang dengan harapan dapat membantu kerja para menteri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengumumkan 12 nama wakil menteri yang tergabung di Kabinet Indonesia Maju.

Pengumuman itu dilakukan pada Jumat, 25 Oktober 2019. "Siang hari ini saya dan Pak Wapres ingin mengenalkan, wakil menteri yang telah kita pilih, yang tadi pagi saya sudah satu per satu bertemu dengan beliau-beliau yang akan berikan dukungan pada tugas-tugas menteri,” tutur Jokowi.

"Menurut saya profilnya sangat bagus, dalam rangka memperkuat Kabinet Indonesia Maju," ia menambahkan.

Dari 12 nama wakil menteri itu, dua sosok mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir. Dua sosok tersebut  Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.

Jokowi menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Menteri BUMN. Budi juga pernah menjabat  sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. “BUMN besar dengan 140-an BUMN dengan aset Rp 8.400 triliun perlu pengelolaan baik dan pengawasan kontrol betul-betul akan menjadi sebuah aset yang semakin meningkatkan kontribusi yang baik bagi rakyat dan negara,” tutur Jokowi.

Selain itu, Jokowi menunjuk Kartika Wirjoatmodjo sebagai Wakil Menteri BUMN bersama Budi Gunadi Sadikin. Jokowi mengharapkan BUMN dapat berkembang dan menjadi pemain global bereputasi baik.

"Dirut Bank Mandiri menjadi Wamen BUMN. Dua wakil menteri di BUMN. Dua-duanya berasal dari Bank Mandiri. Banker. Ada lompatan besar baik dari valuasi dan aset-aset yang ada, cari partner yang baik sehingga BUMN-BUMN kita menjadi perusahaan korporasi yang memiliki reputasi baik di dunia global,”kata Jokowi.

Nama Kartika Wirjoatmodjo tak asing lagi di industri keuangan Indonesia. Pria kelahiran Surabaya, 18 Juli 1973 ini lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada 1996.  Selanjutnya ia menyelesaikan kuliah S2 Master of Business Administration dari Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada  2001.

Mengutip laman Bank Mandiri, Kartika memulai karier sebagai Konsultan Pajak dan Akuntansi di RSM AAJ pada 1995-1996.

Tiko, panggilan akrab Kartika kemudian bekerja sebagai Analis Kredit di Industrial Bank of Japan (1996-1998), Senior Consultant di PwC Financial Advisory Services pada 1998-1999, dan Boston Consulting Group pada 2000-2003.

Kemudian pada 2003,  ia bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Department Head Strategy and Financial Analysis di Strategy and Performance Group. Selanjutnya diangkat sebagai group head di divisi yang sama.

Pada 2008, ia ditugaskan sebagai Managing Director di Mandiri Sekuritas. Ia lalu menjabat sebagai CEO di Indonesia Infrastructure Finance pada 2011-2013. Selanjutnya sebagai CEO di Lembaga Penjamin Simpanan pada 2014-2015. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri pada 2015, ia ditunjuk sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan selanjutnya Kartika memegang jabatan direktur utama.

Mengutip laman Antara, Tiko yang mengenakan kemeja putih usai bertemu Presiden Jokowi mengaku diperintah untuk menjadi membantu pengembangan 142 BUMN. Saat itu belum disebutkan posisinya. Tiko mengaku diminta Jokowi untuk bisa merangkul swasta agar terlibat dalam pembangunan di Tanah Air. Selain itu, salah satu tugas yang diberikan Jokowi adalah merealisasikan keinginan masyarakat sejak lama terhadap BUMN yakni agar BUMN jadi pemain di kancah ekonomi global.

"BUMN akan semakin besar, kami akan berkolaborasi bersama swasta, BUMN juga perlu menjadi pemain global," ujar Tiko.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Profil Budi Gunadi Sadikin

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin memperkenalkan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Jokowi mengumumkan para wakil menterinya dengan cara lesehan di anak tangga di dalam Istana. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik wakil menteri pada Jumat (25/10/2019). Dari sejumlah tokoh yang berdatangan, hadir Direktur Utama PT Inalum dan PT Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin dan Kartiko Wirjoatmodjo.

Bos-bos perusahaan besar ini menerima perintah Jokowi untuk membantu Menteri BUMN, yang sekarang diduduki oleh Erick Thohir. Di kalangan pengusaha, nama mereka sudah sangat familiar, demikian pula dengan perjalanan kariernya.

Bos Inalum, Budi Gunadi Sadikin, merupakan lulusan teknik sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1980. Dia kemudian belajar ekonomi di Washington University, Amerika Serikat.

Sebelum jadi bos tambang, Budi pernah menjabat sebagai Direktur Bank Mandiri selama 2 periode dan staf khusus Menteri BUMN.

Wakil menteri Jokowi ini memulai kariernya di sektor perbankan ketika bergabung dengan PT Bank Bali sebagai GM Electronic Banking.

Selanjutnya karier Budi terus menanjak dengan menjadi Chief GM Jakarta Region dan Chief GM Human Resources hingga akhir 1999.

Pria kelahiran 1964 ini melanjutkan karier baru di perbankan asing dengan bergabung di ABN Amro Bank Indonesia hingga akhir 2004.

Selesai itu, Budi melanjutkan kariernya di PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai EVP Head of Consumer Banking dan Director Adira Quantum Multi Finance.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya