Liputan6.com, Jakarta Kabar bahagia datang lagi dari industri film Tanah Air. Film Perempuan Tanah Jahanam meraih sejuta penonton pada Sabtu (26/10/2019) siang.
Pencapaian film Perempuan Tanah Jahanam ini disampaikan langsung oleh Joko Anwar melalui akun Twitter terverifikasi miliknya.
Sabtu sore, Joko Anwar mengunggah poster film Perempuan Tanah Jahanam bernuansa merah hitam. Dalam poster itu tertera keterangan, “Terima kasih, lebih dari 1.000.000 penonton sudah ke Desa Harjosari dalam 9 hari. Perempuan Tanah Jahanam.”
Baca Juga
Advertisement
Menyertai poster film itu, Joko Anwar mengabarkan bahwa Perempuan Tanah Jahanam bergenre thriller, genre yang belum pernah berhasil mencetak box office di Indonesia.
“Kami sangat bangga, karena atas dukungan kalian semua yang sudah nonton, kita bisa bilang bahwa genre apa pun punya kesempatan untuk sukses di Indonesia. Perempuan Tanah Jahanam sudah tembus 1 juta penonton!” cuit Joko Anwar.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Sukses di Minggu Pertama
Gejala sukses film Perempuan Tanah Jahanam tampak bahkan sejak hari pertama penayangan di bioskop, Kamis (17/10/2019).
Pada hari pertama, film Perempuan Tanah Jahanam menyerap 117 ribu penonton. Ini merupakan karya Joko Anwar dengan jumlah penonton hari pertama terbanyak kedua.
Rutin merangkul 100 ribuan penonton pada minggu pertama membuat langkah Perempuan Tanah Jahanam ke tangga box office terasa mudah.
Advertisement
Peluang 2 Juta Penonton
Terkait peluang meraih 2 juta penonton, Joko Anwar menyebut film Perempuan Tanah Jahanam punya kesempatan. “Terima kasih. Mudah-mudahan,” ungkap Joko Anwar ketika dihubungi Showbiz Liputan6.com.
Di Balik Layar
Merayakan pencapaian sejuta penonton, Joko Anwar berbagi cerita di balik layar Perempuan Tanah Jahanam di medsos. Sejumlah foto dari lokasi syuting pun diunggah.
Advertisement
Pet Project
“Perempuan Tanah Jahanam adalah pet project saya. Sangat bersyukur bekerja sama dengan para produser yang kasih kebebasan kreatif kepada saya dan tim. Di depan dan di belakang kamera adalah para pekerja film terbaik di Indonesia. Satu visi. Proses yang berat tapi menyenangkan,” tutur sutradara Pengabdi Setan dan A Copy of My Mind ini.
(Wayan Diananto)