Warga Minta PKL Mengganggu di CFD Ditertibkan

Meski sudah ditegur, PKL masih bandel dan acuh

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroFachrur Rozie diperbarui 27 Okt 2019, 11:25 WIB
Warga dan pedagang kaki lima (PKL) memadati kawasan car free day (CFD), Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pengawasan petugas menyebabkan banyak PKL berjualan tidak pada tempat yang telah disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang masih bandel menjajakan dagangannya di car free day (CFD) Jakarta. Lokasi berjualan tak hanya di trotoar jalan, namun juga di tengah jalan yang seharusnya digunakan warga berolahraga.

Pantauan di lokasi, dagangan mereka bervariasi mulai dari makanan, minuman, hingga pakaian. Menurut kesaksian salah satu warga, lapak mereka yang berserak di tengah area jalan sangat mengganggu orang-orang yang ingin berjalan santai, lari, atau pun bersepeda.

"Kan sudah ada plang pemberitahuan, jangan berjualan di ruas jalan. Kalau jualan di tengah jalan kan menggangu mas," ujar Anas warga Tebet di CFD, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2019).

Menurut Anas, meski sudah coba diperingati dan ditegur, pedagang-pedagang tersebut tak bergeming. Karenanya, dia berharap ada kebijakan tegas Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta untuk menertibkan mereka.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Berharap Tindakan Tegas Satpol PP

Petugas Satpol PP menertibkan PKL yang berdagang di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (5/5/2019). Kurangnya pengawasan menyebabkan banyak PKL berjualan tidak pada tempat yang telah di sediakan Pemprov DKI sehingga mengganggu aktivitas warga berolahraga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Senada Anas, kesaksian Dwiyan warga Cikini yang mengaku sebagai penikmat CFD juga mengeluhkan banyaknya PKL. Dia berharap, Satpol PP bisa melakukan tindakan tegas sesuai SOP.

"Biar nanti dibubarkan Satpol PP sajalah, di trotoar ada pedagang, di tengah jalan ada pedagang. Kadang sudah ditegur sih sama kita-kita (masyarakat), tapi ga kena (ditegur)," dongkolnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya