Sempat Melemah, IHSG Ditutup Naik ke 6.3265,38

Pada penutupan perdagangan saham Senin (28/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan lompat 13,03 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.3265,38.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Okt 2019, 16:12 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.025.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (28/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan lompat 13,03 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.3265,38. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,23 persen ke posisi 993,57.

Sebanyak 180 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 213 saham melemah dan 169 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 444.966 kali dengan volume perdagangan 22,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 156,75 triliun miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.025.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor berada di zona hijau dan empat sektor berada di zona merah.

Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang melesat 1,25 persen. Diikuti oleh sektor barang konsumsi yang menguat 1,16 persen dan sektor manufaktur naik 0,78 persen.

Sedangkan sektor saham yang melemah antara lain sektor infrastruktur yang turun 0,44 persen, sektor konstruksi turun 0,44 persen dan sektor industri dasar turun 0,08 persen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain SQMI yang naik 24,82 persen ke Rp 352 per saham, DAYA naik 24,80 persen ke Rp 312 per saham dan ICON naik 20 persen ke Rp 120 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain PORT turun 20 persen ke Rp 540 per saham, FISH turun 18,67 persen ke Rp 2.440 per saham dan RELI turun 17,58 persen ke Rp 150 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah analis kompak meramal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi pada perdagangan saham Senin (28/10/2019).

Dari sisi teknikal, laju indeks diproyeksi melemah dengan bergerak di rentang support 6.207 dan resistance 6.339.

"Candlestick pattern mengindikasikan adanya potensi melemah pada IHSG," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji.

Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebut IHSG diprediksi ke zona merah didorong oleh volume yang cukup tinggi sehingga mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut.

Dari kacama Dennies, dia melihat IHSG akan ditransaksikan tertekan di level support 6.176-6.214 dan resistance 6.319-6.386.

"IHSG ditutup melemah memang setelah aksi profit taking oleh investor setelah indeks mengalami penguatan yang signifikan selama sepekan," ujarnya.

Seirama, menutup gap yang sudah terbentuk, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai IHSG akan memerah bergerak menguji support 6.215.

Untuk saham-saham menarik yang dapat dipertimbangkan investor hari ini antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indosat Tbk (ISAT), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya