Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak kenal Kurt Cobain?. Namanya melegenda berkat kepiawaian membawakan band rock Nirvana ke kancah internasional.
Popularitasnya yang hebat, meski dirinya sudah tiada, ternyata berdampak hingga masa kini. Kardigan yang biasa dirinya pakai terjual USD 334 ribu alias sekitar Rp 4,6 miliar (asumsi kurs Rp 14.064).
Padahal baju usang itu sudah bolong kena asap rokok dirinya saat manggung di MTV Unplugged. Mungkin, ini adalah kardigan bekas termahal yang pernah terjual di dunia.
Mengutip laman AFP, Rabu (30/10/2019), kardigan itu bermerk Manhattan dan tidak pernah dicuci sejak dipakai Kurt Cobain. Pemilik sebelumnya, Garret Kletjian, pernah membelinya seharga USD 137.500 empat tahun yang lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Kardigan itu adalah cawan suci dari seluruh pakaian yang pernah dia (Cobain) kenakan," ujar Darren Julien, CEO dan presiden rumah lelang Julien.
Julien menambahkan, inilah tampilan grunge orisinil sang legenda. Cobain tidak pernah menggunakan baju khusus tiap dirinya manggung.
Padahal, taksiran awal kardigan hijau termahal itu hanya sekitar USD 200 ribu hingga USD 300 ribu saja.
Pentas Nirvana di MTV Unplugged tahun 1993 diklaim sebagai penampilan Nirvana paling fenomenal beberapa bulan sebelum vokalis itu bunuh diri pada tahun 1994.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Orang Brasil Memiliki Senyum Termahal di Dunia
Jika warga Asia makin hobi memakai perawatan wajah (skincare), warga Brasil justru lebih suka mengeluarkan uang agar senyuman mereka makin berkilau.
Brasil pun menjadi negara yang mengeluarkan paling banyak uang demi kesehatan oral alias yang berkaitan dengan mulut dan gigi.
Dilansir Yahoo! Finance, warga Brasil percaya bahwa senyum indah bisa menambah pergaulan di ranah sosial. Jika tidak begitu, maka ada konsekuensi sosial pula. Alhasil, level kebersihan mulut pun meningkat.
"Di Brasil, orang-orang percaya senyum menawan bisa menambah inklusivitas sosial. Berdasarkan data yang kami kumpulkan, kebersihan mulu dan oral dari orang-orang yang diterima secara sosial ternyata lebih baik ketimbang yang tidak," ujar Dr. Gilberto Alfredo Pucca Junior, dokter gigi dan peneliti dari Universitas Brasillia.
Sebetulnya, warga Amerika Serikat (AS) yang paling royal soal kesehatan mulut dan gigi. Warga AS mengeluarkan USD 17 per kapita demi gigi, sementara Brasil hanya USD 13 per kapita.
Namun, harus diingat bahwa pendapatan di Brasil lebih kecil dari AS, sehingga sebetulnya warga Brasil lebih royal soal gigi.
"Mereka menghabiskan empat kali lipat demi kesehatan oral," ujar analis konsumen dari Lazard Asset Management, Dennis Neveling.
Lebih lanjut, pemerintah Brasil juga membantu mengkampanyekan gigi bersih. Pada 2004, ada program Brasil Sorridente (Brasil Tersenyum), dan sejak itu kesehatan gigi masuk ke sistem kesehatan publik di Brasil agar bisa dinikmati semua orang.
Advertisement