Peringati Sumpah Pemuda, Siswa SIJ di Jeddah Ikrarkan Persatuan

Begini suasana peringatan Hari Sumpah Pemuda di SIJ Jeddah, Arab Saudi.

oleh Afra Augesti diperbarui 28 Okt 2019, 20:25 WIB
Para homestaff, Guru dan murid SIJ berpose bersama Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin. (KJRI Jeddah)

Liputan6.com, Jeddah - Dalam balutan busana adat dari berbagai daerah, para siswa dan guru Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) meneguhkan semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama, bahasa dan budaya yang beraneka ragam. 

Penegasan komitmen persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinnekaan tersebut digaungkan dalam upacara Hari Sumpah Pemuda ke-91 bertema "Bersatu Kita Maju" yang digelar Senin, 28 Oktober 2019, di halaman SIJ.

Upacara dimpimpin oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, yang bertindak sebagai pembina upacara dan diikuti seluruh staf, para guru, dan siswa SIJ.

Ia menyampaikan, Hari Sumpah Pemuda merupakan peristiwa penting tentang peran kepemudaan yang turut mempelopori kelahiran Bangsa Indonesia sekaligus meneguhkan samangat persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia di tengah keberagaman.

"Peringatan hari bersejarah seperti Hari Sumpah Pemuda ini merupakan momentum penting untuk mengenalkan dan menumbuhkan kesadaraan berbangsa dan bernegara, sekaligus menumbuhkan semangat cinta tanah air dalam jiwa anak-anak ini," ucap Hery, melalui keterangan resmi KJRI Jeddah yang diterima Liputan6.com pada Senin (28/10/2019). 

Mengutip amanah Menteri Pemuda dan Olahraga RI pada Hari Sumpah Pemuda ke-91, Hery menegaskan, "Pilihan tema 'Bersatu Kita Maju' adalah untuk menegaskan kembali komitmen yang dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda pada 1928 bahwa hanya dengan persatuan, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa."

Amanah tersebut juga mengingatkan peserta upacara agar mampu dan bijak mengelola informasi yang begitu deras di tengah kemajuan teknologi.

Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi informasi bagai dua mata pisau, kata Hery. Di satu sisi, teknologi bisa menjadi sarana peningkatan kapasitas pengetahuan, kompetensi dan daya saing diri, tapi di sisi lain teknologi bisa membawa dampak yang merusak diri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tidak Lupa Jasa Para Pahlawan

Konjen menyerahkan piagam penghargaan kepada siswa peraih medali FLOKS. (KJRI Jeddah)

Selain itu, Hery juga menyampaikan pesan di sela-sela acara agar jasa perjuangan para pendahulu --yang mempelopori lahirnya Hari Sumpah Pemuda-- mampu menginspirasi dan melecutkan semangat bagi para pemangku amanah di SIJ.

Mereka diharapkan bisa melahirkan peserta didik yang berkarakter kuat, sebab pendidikan karakter kelak akan mampu mencetak para lulusan yang berdaya saing unggul, berkepribadian kuat, dan memiliki semangat dan kesadaraan yang tinggi untuk tetap mermpertahankan nilai-nilai luhur budaya dan jati diri sebagai Bangsa Indonesia.

Upacara Hari Sumpah Pemuda diselenggarakan secara rutin oleh SIJ bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah pada setiap 28 Oktober.

Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaraan di kalangan para siswa yang umumnya merupakan anak-anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Jeddah dan sekitarnya. 

Disampaikan Hery usai memimpin upacara, sebagian besar dari para siswa yang belajar di SIJ lahir dan besar di Arab Saudi. Bahkan sebagian dari siswa tersebut belum pernah pulang ke kampung halaman orang tua mereka sehingga mereka tidak tahu rupa negara mereka seperti apa. 

Di penghujung acara, Hery menyerahkan piagam penghargaan kepada para siswa yang berhasil meraih medali dalam Festival Lomba Olimpiade dan Kreativitas Siswa (FLOKS) Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Arab Saudi pada 16-18 Oktober tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya