Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan tidak memiliki program 100 hari seperti menteri pada umumnya. Dia hanya menjalankan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Edhy mengatakan, dalam mengemban tugas sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dirinya tidak ingin menjalankan visi misinya, tetapi hanya menjalankan tugas dari Presiden Jokowi.
"Saya hanya menjalankan program yang diperintahkan presiden, saya tidak menjalankan visi misi saya," kata Edhy, di Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Baca Juga
Advertisement
Edhy mengungkapkan, perintah Presiden Jokowi yang sedang dijalankannya adalah membangun komunikasi dengan nelayan untuk mengurai permasalahan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
"Hari ini saya sudah ketemu pengusaha ikan prosesing dan industrinya dan para nelayannya tadi. Ini garis besar yang saya dapat," tutur Edhy.
Edhy mengaku akan keliling berbagai wilayah untuk melakukan dialog dengan nelayan dan pengusaha pada sektor perikanan. Dia pun memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana tersebut tidak mencapai 100 hari.
"Begitu nanti wktunya kita keliling ke Jawa, mungkin ga sampe 100 hari lah saya ngga mau ngomongin program 100 hari, nggak ada progrm dari menteri yang ada program yang harus dijalankan dari presiden ini sedang kita lakukan," ungkapnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Produksi Ikan
Dia melanjutkan, perintah presiden berikutnya adalah meningkatkan produksi ikan hasil budi daya, Edhy akan melakukan perbaikan untuk meningkatkan produksi ikan hasil budi daya.
"Meningkatkan produksi ikan hasil budi daya. Karen ini sektor paling besar menghasilkan lapangan kerja baru, tentunya perbaikan pasti akan mengikat," tandasnya.
Advertisement