Usia Muda Kena Penyakit Tidak Menular, Hambat Potensi Harapan Bangsa

Penyakit tidak menular yang dialami usia muda bisa menghambat potensi harapan bangsa.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 29 Okt 2019, 12:00 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Beberapa penyakit tidak menular yang menggerogoti di usia muda bisa menghambat potensi harapan bangsa di masa depan. Sebut saja diabetes, kolesterol, stroke, dan jantung yang kini dialami usia muda 30-an tahun.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menyayangkan bahwa beberapa individu usia muda sudah didera penyakit tidak menular. Padahal, hal itu bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, baik konsumsi makanan bergizi maupun menghindari kebiasaan tidak sehat seperti merokok.

"Berapa banyak penyakit jantung dan stroke pada usia muda mematikan atau membuat cacat orang. Usia masih muda tapi sudah digerogoti penyakit tidak menular, yakni kolesterol tinggi, diabetes bahkan obesitas," jelas Vito kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, ditulis Selasa (29/10/2019).

"Terlebih lagi usia masih produktif. Semua ini menghambat produktivitas. Apalagi kita sedang berpacu membawa bangsa Indonesia menjadi lebih tinggi dan maju."

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Masih Acuh terhadap Kesehatan

Pemuda masih belum sadar terhadap kesehatan. (Foto: iStockphoto)

Demi membawa bangsa maju, pemuda Indonesia juga harus pandai merawat kesehatan. Penyakit tidak menular yang mendera usia muda bisa dikarenakan pemuda masih belum sadar dengan kesehatannya.

"Saya menyoroti, betapa banyak pemuda Indonesia yang acuh terhadap kesehatannya sendiri. Mungkin belum paham benar bahwa pemuda pemuda Indonesia adalah harapan bangsa ini," Vito menerangkan.

"Tidak merawat kesehatan, sama saja tidak memikirkan masa depan bangsa kita."


Pemuda harus Jaga Kesehatan

Pemuda harus sehat. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Kebiasaan merokok, misalnya, yang merugikan dan berbahaya bagi kesehatan. Namun, banyak perokok usia muda tidak sadar, ia turut membawa orang lain berisiko lebih tinggi terkena penyakit akibat paparan rokok.

"Bagaimana kita bisa melangkah berlari maju, tapi angka kesakitan dan kematian terus melaju juga. Penyakit-penyakit tidak menular sebenarnya dapat dicegah," ujar Vito yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village Karawaci.

"Daya upaya dan biaya terbuang untuk mengobati penyakit yang seharusnya tidak terjadi. Sayang sekali bukan. Kita rugi banyak hal kalau pemuda pemudi Indonesia tidak menjaga kesehatan. Kita harus sadar, bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya