Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan saham Selasa ini. Investor asing jual saham Rp 29 miliar di pasar reguler.
Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (29/10/2019), IHSG naik 2,29 poin atau 0,04 persen ke level 6.267,68. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 6,50 poin atau 0,08 persen ke 6.271,90.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,04 persen ke posisi 993,77. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.278,36 dan terendah di 6.266,16.
Sebanyak 135 saham menguat dan 90 saham melemah. Sedangkan 126 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 34.609 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 666 miliar.
Investor asing jual saham Rp 29 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.028 per dolar AS.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, antara sektor yang menguat dan sektor melemah seimbang. Sektor yang menguat adalah pertambangan, aneka industri, kontruksi, infrastruktur dan perdagangan.
Sementara saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain OCAP yang naik 24,11 persen ke Rp 278 per saham, SQMI naik 14,20 persen ke level Rp 400 per saham dan CAMP naik 10,61 persen ke Rp 438 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain IPCC melemah 7,14 persen ke Rp 1.040 per saham, IBFN turun 5,66 persen ke Rp 200 per saham, dan SAME turun 5,52 persen ke Rp 274 per saham.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Prediksi Analis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkoreksi jelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada 29-30 Oktober ini.
Riset Artha Sekuritas menjabarkan, secara teknikal indeks akan ditransaksikan ke zona merah pada level support 6.227-6.246 dan resistance 6.281-6297.
"Secara teknikal indikator stochastic mulai melebar setelah membentuk deadcross di area overbought mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut," ujar Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper, Selasa (29/10/2019).
BACA JUGA
Selain sentimen The Fed, Investor akan cenderung wait and see menjelang rilisnya beberapa data perekonomian.
Dia melanjutkan, ada 3 saham yang dinilai laik dikoleksi pada perdagangan saham hari ini. Salah satunya saham blue chip.
Itu seperti saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga 1.440-1.480. Kemudian saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target harga 44.700-45.000.
Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga 11.900-12.100.
Setali tiga uang, dari sisi teknikal Reliance Sekuritas juga memproyeksi IHSG akan terjun bebas ke zona merah, yakni tertahan pada level 6.268.
"Kami perkirakan IHSG bergerak cenderung tertekan pada support resistance 6215-6280," ungkap Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat.
Adapun saham-saham yang cukup menarik secara teknikal kata dia antara lain ialah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), Harum Energy Tbk (HRUM), serta saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Advertisement