Komnas HAM Ungkap 10 Korban Tewas Saat Kerusuhan 22 Mei

Komnas HAM menyebut, hingga kini polisi belum mengungkap pelaku penembakan dan pemukulan.

Oleh JawaPos.com diperbarui 29 Okt 2019, 10:35 WIB
Massa melempar batu ke arah aparat keamanan saat terjadi bentrok di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019). Kerusuhan ini buntut aksi 22 Mei menolak hasil Pilpres 2019 yang diumumkan oleh KPU. (Liputan6.com/Gempur Muhammad Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap adanya korban tewas saat kerusuhan 21-23 Mei 2019 di Jakarta.

Berdasarkan temuan Komnas HAM, korban meninggal saat peristiwa tersebut sebanyak 10 orang, dari sebelumnya hanya 9 orang versi kepolisian.

Sembilan di antaranya tewas karena terjangan peluru tajam, sedangkan satu korban meninggal akibat pukulan benda tumpul.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, memaparkan korban meninggal itu tidak hanya di Jakarta saja, tetapi juga ditemukan di Pontianak, Kalimantan Barat. Menurut Beka, ketika itu pecah aksi massa berkaitan dengan hasil Pilpres 2019.

"Korban meninggal empat di antaranya anak-anak," kata Beka seperti dilansir dari JawaPos.com, Selasa (29/10/2019).

Beka mengatakan, hingga kini polisi belum mengungkap pelaku penembakan dan pemukulan terhadap sepuluh korban meninggal tersebut.

Itulah yang menjadi dasar Komnas HAM menerjunkan tim pencari fakta (TPF) untuk mengumpulkan data terkait insiden nahas tersebut.

"Penembakan terhadap sembilan warga sipil itu diduga dilakukan orang terlatih," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya