5 Tempat Makan di Dekat Stasiun Gubeng Surabaya

Setelah perjalanan panjang di kereta api, kadang perut terasa lapar. Di Stasiun Gubeng Surabaya, ada banyak kuliner yang bisa ditemukan.

oleh Liputan Enam diperbarui 30 Okt 2019, 06:00 WIB
Nikmatnya santap ayam goreng penyet khas Indonesia(dok.Instagram/@waroengdjawa97/https://www.instagram.com/p/BpySbQaAyQq//Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah perjalanan panjang di kereta api, kadang perut terasa lapar. Rasa lapar memang tidak bisa diprediksi kedatangannya. Jika Anda naik kereta ke Surabaya, Stasiun Gubeng mungkin tidak asing lagi.

Ketika tiba di Stasiun Gubeng Surabaya, ada banyak kuliner yang bisa ditemukan. Hal ini tak mengherankan, karena Stasiun Gubeng adalah salah satu stasiun terbesar di Surabaya, Jawa Timur. 

Mulai dari warung hingga café dapat ditemukan di sekitar stasiun ini. Pilihan makanannya pun bermacam-macam sehingga tak perlu bingung untuk memilih. 

Berikut lima makanan yang bisa ditemukan sekitar Stasiun Gubeng Surabaya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Warung Sederhana (Gubeng Pojok)

Tak jauh dari stasiun terdapat depot makanan yang bisa kamu coba. Tepatnya bagian Stasiun Gubeng Barat, terdapat depot Warung Sederhana. Alamat warung ini adalah Jalan Gubeng Pojok Nomor 1A, tak jauh dari Hotel Sahid Surabaya

Walau tempatnya terkesan sederhana, warung ini menjual berbagai menu yang bisa dicicipi. Harganya pun tidak menguras dompet alias masih terjangkau. 

Untuk makanan, ada nasi rawon, penyet ayam, gudeg dan lain-lain. Minumannya juga beragam mulai dari yang dingin sampai panas, meliputi es susu, es jeruk nipis, wedang jahe, jeruk panas dan masih banyak lagi.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Lontong Balap Pak Gendut

Lontong Balap Garuda Pak Gendut (sumber: Youtube/jalan & jalan)

2. Lontong Balap Pak Gendut

Kuliner Lontong Bapak Pak Gendut sudah ada sejak 1958. Awalnya lontong balap ini dijual secara keliling.

Sejak 2012, Lontong Balap Pak Gendut buka di Jalan Prof. Dr. Moestopo 11 Surabaya, dekat Stasiun Gubeng depan PDAM. Restoran ini buka dari pukul 09:00 – 20:00. 

Satu porsi Lontong Balap Pak Gendut berisi irisan lontong, tahu, tauge, bawang goreng, lento, kuah, dan petis. Tak lupa terdapat juga sate kerang yang bisa kamu padukan dengan lontong balapnya.

3. Soto Madura Gubeng Pojok

Jalan sedikit dari Stasiun Gubeng, Anda bisa mencicipi hidangan Soto Gubeng Pojok. Soto di sini terkenal dengan cita rasa soto maduranya yang dijaga.

Anda bisa mencicipi soto khas Madura ini di Jalan Kusuma Bangsa Nomor 30. Tempat makan ini hanya buka di waktu pagi yakni pukul 06:30 hingga 12:00. Diatas jam tersebut, tempat ini akan digantikan oleh pedagang yang lain.

Terdapat beberapa pilihan soto yang bisa dicoba di tempat ini. Mulai dari soto buntut, soto ati otak, hingga soto campur. Harga makanannya berkisar 20.000 sampai 45.000.


Cafe Sekitar Stasiun Gubeng

Rawon daging. (Foto: infokuliner.com)

4. Loko Café 

Bila setelah perjalanan panjang di kereta Anda ingin ngafe, datanglah ke Loko Café. Café ini ada di Stasiun Gubeng baru, tepatnya di sebelah mushola. 

Di sini, Anda bisa mengisi perut dengan berbagai pilihan makanan. Mulai dari bebek hingga steak dapat Anda temukan di Loko Café. Di sini juga menjual beberapa makanan manis seperti ice cream, sop buah, dan lain-lain. 

Makan di Loko Café akan ditemani pemandangan situasi stasiun dan kereta api yang terlihat dari jendela café. Loko Café menyediakan area indoor dan juga outdoor. Tak jarang tempat ini juga dijadikan latar foto untuk diunggah ke sosial media. 

5. Soerabaja Café

Café lain yang ada di Stasiun Gubeng adalah Soerabaja Café. Café ini buka mulai pukul 06:00 – 22:00.

Bila sedang menunggu kedatangan kereta, tak ada salahnya untuk mengisi rasa lapar di sini. Di sini, Anda bisa membeli rawon, sop buntut, rujak cingur dan lain-lain. Beberapa minuman juga disediakan, seperti aneka jus, lemon tea, dan kopi.

(Kezia Priscilla - Mahasiswa UMN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya