Kisah Bocah Dua Tahun Jaga Jenazah Ibunya Selama Dua Hari

Saat ditemukan pemilik indekos, bocah perempuan yang berusia dua tahun itu menangis di samping jenazah ibunya.

oleh Fauzan diperbarui 29 Okt 2019, 15:00 WIB
Suasana didepan kost saat bocah dua tahun ditemukan menjaga jenazah ibunya (Fauzan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - M (39), ditemukan tidak bernyawa di kamar indekosnya di Jalan Bonto Nompo, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar pada Senin, 28 Oktober 2019 sekitar pukul 16.00 Wita. Jenazahnya ditemukan dalam posisi terlentang di depan pintu kamar mandi. 

M pertama kali ditemukan oleh pemilik indekos tempat M tinggal, Ratnawati (52). Saat itu, Ratna curiga karena mencium bau busuk dari dalam kamar dan mendengar suara anak kecil yang menangis.

"Tadinya ibu kosnya mau nagih uang iuran kos tapi saat tiba di depan kamar, dia mencium bau busuk dan mendengar suara tangisan anak perempuan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko, Selasa (29/10/2019).

Pintu kamar indekos itu kemudian berusaha dibuka secara paksa. Sebelum membuka pintu kamar tersebut, sang pemilik indekos memanggil ketua RT, Bhabinkamtibmas, dan sejumlah warga untuk membantu dirinya.

"Setelah berhasil membuka pintu kamarnya, ditemukan korban sudah tak bernyawa lagi dalam keadaan sudah membengkak dan di samping jenazah terdapat anak perempuan korban yang masih berusia dua tahun," Indratmoko menjelaskan.

Tak lama berselang aparat kepolisian dari Polsek Tamalate, Tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokkes Polda Sulsel datang untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan mengidentifikasi jenazah M.

"Hasil pemeriksaan sementara sih kita tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," jelas Indratmoko.

Jenazah M kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum. Demikian pula anak perempuan berusia dua tahun yang ditemukan di samping jenazah M, dia juga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Keduanya dibawa ke (RS) Bhayangkara. Jenazah korban untuk divisum, anak perempuannya itu untuk mendapatkan perawatan," Indratmoko memungkasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya