Sederet Catatan Krusial dalam Sebarkan Gaya Hidup Halal

Gaya hidup halal dinilai penting mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Okt 2019, 15:04 WIB
Co-Chairman Jakarta Halal Things Desy Bachir (kiri) dan Temi Sumarlin (kanan) saat konferensi pers di 11:11 Cafe Senayan City, Jakarta, 24 Oktober 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia adalah satu dari sekian banyak negara di dunia yang tengah menggalakkan gaya hidup halal. Hal ini, menurut Co-Chairman Jakarta Halal Things Temi Sumarlin, merupakan gerakan yang perlu didukung banyak pihak.

Setidaknya Temi mencatat beberapa poin krusial yang harus jadi perhatian guna menyebarkan gaya hidup halal secara lebih luas. Pertama, informasi terkait industri halal itu sendiri.

"Misal, kayak bakso. Karena ada di mana-mana, itu (bakso) dikiranya halal. Padahal, bisa saja jadi tidak halal," katanya usai konferseni pers Jakarta Halal Things 2019 di 11:11 Cafe Senayan City, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.

Kebiasan tak memperhatikan sertifikasi seharusnya bisa ditingkatkan, lantaran halal melibatkan banyak faktor. "Misal, kalau ayam grepek itu kita tidak tahu bagaimana mereka memotongnya," tutur Temi. 

Kemudian dari segi pelaku bisnis, anggapan industri halal minim laba itu mitos belaka. "Karena turis dari Timur Tengah di Indonesia juga banyak. Jangan sampai barrier industri ini jadi semakin tebal," kata Temi.

"Hilangkan anggapan tidak bakal laku. Misalnya saja hotel. Hotel syariah itu masih sedikit sekali. Seharusnya, mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, industri ini bisa ditingkatkan," sambungnya.

"Ada beberapa brand yang memegang sertifikasi halal dan mereka mengatakan, omzet meningkat atau setidaknya baik-baik saja. Jadi, tak perlu takut," ujarnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Memberi Opsi

Konferensi pers Jakarta Halal Things 2019 di 11:11 Cafe Senayan City, Jakarta, 24 Oktober 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Temi mengatakan, pergerakan gaya hidup halal ini merupakan upaya memberi opsi pada publik lebih luas, tak hanya masyarakat Muslim. "Misal, kayak kosmetik. Ada yang halal bagus, di luar juga ada produk tidak halal dan bagus. Jadi, balik lagi ke diri sendiri lebih pilih yang mana," ujarnya.

Dalam upaya itu, Temi berada di bawah bendera Jakarta Halal Things kembali membuat event untuk memperkenalkan gaya hidup halal yang bakal terselenggara untuk kali kedua pada 7—8 Desember 2019 di Senayan City Jakarta.

Acara tahunan gagasan Scarf Media yang kali ini berkolaborasi dengan Samara Live tersebut punya tiga pilar penting, yakni halal exhibition, conference, dan charity concertHalal exhibition sendiri bakal mencakup makanan, modest fashion, pariwisata, obat dan farmasi, kecantikan, perbankan, serta pendidikan yang didominasi produsen lokal.

Materi conference untuk mendukung pemberdayaan gaya hidup halal in bakal disampaikan pembicara, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk desainer Dian Pelangi, Muslim Influencer Dewi Sandra, dan COO The Little Giantz Ricky Manoppo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya