Infeksi Langka Sebabkan Berat Testis Pria di Panama Naik Tiga Kilogram

Pria Panama ini juga dilaporkan mengalami komplikasi yang terjadi akibat pembengkakan testisnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Okt 2019, 23:00 WIB
Testis yang ukurannya berbeda, salah satu lebih besar ketimbang yang lain bisa menunjukkan adanya masalah. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kondisi langka membuat seorang pria di Panama mengalami pembengkakan testis hingga membuat organ tubuh tersebut menjadi berat hingga sekitar tiga kilogram.

Pria 43 tahun itu awalnya dilarikan ke gawat darurat dengan jantung berdetak dan demam. Ia juga mengalami pembengkakan dan keluarnya cairan berbau busuk dan bernanah dari dua luka terbuka di skrotumnya.

Dokter tidak menemukan catatan medis pria ini. Hal itu karena pasien itu pernah pergi ke dokter dalam 30 tahun terakhir.

"Selama tiga dekade terakhir, pembengkakan skrotumnya secara bertahap memburuk. Dia mengandalkan alat bantu jalan untuk bergerak dan ibunya memenuhi sebagian besar kebutuhan sehari-harinya," kata para dokter dalam laporan kasusnya dilansir dari Fox News pada Selasa (29/10/2019).

Dalam catatan yang dipublikasikan di Urology Case Reports tersebut, ukuran testisnya membesar dan menjadi berat hingga tujuh pon atau sekitar tiga kilogram.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Mengalami Komplikasi Lain

Hati-hati, banyak dampak yang bakal didapat seorang transgender sesudah operasi kelamin (Ilustrasi/iStockphoto)

Pria ini didiagnosis gangren Fournier. Kondisi langka ini adalah infeksi skrotum nekrotik akut yang terjadi pada skrotum, penis, atau perineum atau area antara anus dan alat kelamin.

National Organization for Rare Disorders menyatakan bahwa kondisi itu ditandai dengan nyeri skrotum dan kemerahan yang berkembang cepat menjadi gangren dan membuat jaringan terkelupas.

Laporan kasus ini juga mencatat bahwa pria ini menderita limfedema tingkat empat di kaki kanan dan pangkal paha. Ia juga mengalami hernia di pangkal paha. Selain itu, ditemukan juga abses yang besar dan ginjal kirinya bengkak karena penumpukan urin.

Operasi darurat segera dilakukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi di sekitar dan juga skrotumnya. Dokter pun memasukkan kateter lewat penis pria ini.

Ia juga menjalani pengangkatan skrotum atau skrotektomi sebelum tim bedah plastik memperbaiki area tubuh yang terdampak. Dua hari kemudian, ia dirujuk ke rehabilitasi.

Para dokter mencatat bahwa empat minggu pasca operasi, pria ini sembuh dengan baik. Selain itu, penampilan dan fungsi organ intimnya pun juga telah pulih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya