Rencana Menkes Terawan, Kembalikan Fungsi Puskesmas

Fungsi puskesmas akan segera dikembali Menteri Kesehatan Republik INdonesia, Terawan Agus Putranto

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Okt 2019, 17:00 WIB
Pidato Menkes Terawan Agus Putranto usai serah terima jabatan (sertijab) di Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Kamis malam (24/10/2019). (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto berencana mengembalikan fungsi puskesmas.

Selama ini, Terawan mengatakan bahwa fungsi dari fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut untuk merawat dan menyembuhkan orang yang sakit. Nantinya, puskesmas akan kembali sebagai fasilitas promotif dan preventif.

Sehingga puskesmas menjadi tempat untuk mengedukasi soal kesehatan, pencegahan, dan deteksi dini penyakit.

"Ke depan konsentrasi pelayanan di puskesmas kembali ke fitrahnya, menjadi promotif dan preventif," kata Terawan belum lama ini.

 

Video Menarik Terkait Dokter Terawan


Fokus Puskesmas Harus Berubah

Mantan Menkes Nila F. Moeloek secara simbolis memberikan memori jabatan kepada Menkes Terawan Agus Putranto saat acara pisah sambut di Kemenkes , Jakarta, Kamis (24/10/2019). Terawan resmi menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurut Menkes, jika puskesmas masih berfokus pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif, orientasinya pembayaran layanan kesehatan.

"Kalau puskesmas fokusnya ke upaya promotif, orientasinya pada keberhasilan program kerja," kata Terawan.

Menkes mengatakan bahwa pemerintah berupaya menjadikan puskesmas sebagai tempat mencegah orang menjadi sakit, bukan melayani untuk mengobati orang yang sakit saat ini.

 


Akreditasi Puskesmas

Menkes Terawan Agus Putranto memberikan sambutan dalam acara Pisah Sambut Menteri Kesehatan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (24/10/2019). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan tengah berupaya melakukan akreditasi terhadap fasilitas kesehatan seperti puskesmas.

"Nanti akan ditambahkan indikator-indikator mengenai upaya promotif dan preventif puskesmas," katanya.

Langkah ini, ucap Terawan, juga merupakan salah satu langkah guna menuntaskan stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah di Indonesia.

"Dengan dia terakreditasi dan mampu mengatasi upaya ini, otomatis stunting pun dapat dicegah," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya