Kisah Balita di Makassar yang Peluk Jasad Ibunya Selama 3 Hari

Balita berusia dua tahun tiga bulan menemani jasad ibunya. Saat ditemukan tetangga, balita EAB itu sedang memeluk jasad Marni.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2019, 07:24 WIB
Ilustrasi balita (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Balita berusia dua tahun tiga bulan menemani jasad ibunya. Saat ditemukan tetangga, balita EAB itu sedang memeluk jasad Marni. 

Warga sekitar menemukan EAB di dekat di dekat jasad Marni yang terdekomposisi di dalam kamar kosnya di Jalan Bontonompo, Kecamatan Tamalate, Makassar pada Senin kemarin (28/10/2019). 

Belum diketahui mengapa sang ibunda meninggal dunia di dalam kamar kos tersebut.

Kejadian yang dialami balita EAB begitu menggugah rasa kemanusiaan, karena berada di samping ibunya yang sudah tak bernyawa. Berikut ini fakta-fakta terkait balita yang ditemukan di samping jenazah ibunya:

 

1. Curiga Karena Tercium Aroma Tak Sedap

Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin mengatakan, awalnya tetangga korban curiga lantaran aroma tak sedap yang begitu menyengat. Aroma itu berasal dari kamar M dan putrinya yang belum lama tinggal di situ.

"Awalnya ibu kos melapor ke Pak RT, lanjut ke anggota Bhabinkamtibmas kami dan ke saya. Saya katakan coba cek ulang karena di sekitar kos itu ada penjual kambing. Siapa tahu aroma busuk itu dari kambing. Anggota lalu cek ulang dengan membuka kaca jendela kamar kos korban dan benar, aroma tak sedap itu dari dalam kamar," katanya, Senin (28/10/2019).

Kemudian, pihak kepolisian mencoba membuka pintu kamar yang dikunci dari dalam. Setelah berhasil, mayat M ditemukan dengan kondisi telah membengkak.

"Laporan anggota di TKP, di sisi mayat itu ada balita korban. Dia dipanggil sama anggota agar menjauh dari mayat ibunya yang telah membusuk," kata Arifuddin.

 

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:


2. Eva Tidak Pernah Menangis

Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin mengungkapkan, balita EAB tidak pernah terdengar menangis oleh tetangga kamar. Kondisinya baru diketahui setelah ada aroma menyengat dari kamar korban.

"Informasi anggota, kalau balita ini tidak mengenakan pakaian saat pertama kali ditemukan bersama jasad ibunya," terangnya.

3. Balita EAB dalam Perawatan menyembuhkan Traumanya

EAB kini dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara, terkhusus berkaitan kondisi psikisnya. Kepala RS Bhayangkara, Kombes Polisi Dr Farid Amansyah yang dikonfirmasi mengatakan, secara umum, kondisi balita itu sehat. Dia tetap anak-anak yang aktif.

"Selain di bawah pengawasan dokter anak dan psikiatri RS Bhayangkara untuk trauma healing-nya pasca kejadian, juga ada bapaknya dan dua kakaknya yang menemani untuk mengobati traumanya," ujarnya.


4. Korban Istri Prajurit TNI

Ternyata Marni diketahui istri seorang prajurit TNI. Hal ini diketahui setelah ditemukan KTP yang beralamat Asrama Militer Yonif Linud 433 Sambueja, Maros. Tentang data ini dibenarkan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani.

Selama ini balita Angelia tinggal bersama ibunya di kos-kosan, adapun dua kakak laki-lakinya yang masih duduk di bangku SMP dan SD tinggal bersama bapaknya.

Kini sang ayah, Koptu Kris Batti anggota Yonif Linud 433 Sambueja, Kabupaten Maros, Sulsel dan dua anak-anaknya yang lain, kakak kandung dari Eva Angelia telah bersamanya menemani di RS Bhayangkara.

Reporter : Syifa Hanifah

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya