Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta Direktorat Jenderal Peguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) memiliki harapan agar Bogor dapat menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia.
Harapan tersebut diungkapkan dalam acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan di Bogor, Jawa Barat.
“Kegiatan serupa untuk jenis ikan hias lainnya juga diharapkan dapat dilaksanakan setiap bulannya, sehingga cita cita Kabupaten Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud,” tutur Direktur Jenderal PDSPKP KKP Agus Suherman seperti mengutip dari keterangan tertulis, Rabu (30/10/2019)
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan tersebut dilakukan selama 3 hari atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal PDSPKP dengan Djoak Flowerhorn United Indonesia-Depok Bogor Sukabumi (DUFI-DBS).
Kegiatan tersebut guna mengedukasi kecintaan terhadap ikan hias di kalangan anak muda, pelajar, dan pramuka juga turut menghadiri acara. Dalam kesempatan yang sama, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menyampaikan pihaknya menyambut baik dan mendukung segala bentuk acara.
"Ke depannya, rencana LIPI akan membangun sebuah riset hayati yang terintegrasi di kawasan Cibinong dan bisa dikolaborasikan," tutur Laksana.
Kemudian Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Siti Farikha menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan Bursa dan Kontes Ikan Hias.
"Kegiatan ini selaras dengan rencana Kabupaten Bogor yang ingin menjadikan trademark sebagai daerah Pusat Ikan Hias," ujar Siti.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video di bawah ini:
Puncak acara
Dalam puncak acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan, Agus Suherman menyerahkan Piala Grand Champion kepada ikan louhan milik Alenk Lim (tank 222) dan Piala Best Player kepada Saudara Nunu yang memiliki nilai tertinggi dan ikan terbanyak.
Sementara, Young Champion diberikan kepada Yudha RSC (tank 125), piala Baby Champion kepada Alenk Lim (tank 222), serta Piala Little Champion kepada Pedro (tank 042).
Wahidin, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Balai Besar Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (BB2HP), menjelaskan penentuan pemenang dinilai berdasarkan keindahan ikan louhan yang dilihat dari ukuran kepala, wajah, bentuk tubuh, tanda garis di tengah tubuh (marking), kecerahan warna, hingga sirip perut dan ekor, dan lain-lain.
"Semua kriteria penilaian akan memengaruhi overall impression untuk menentukan sang juara," ungkap Wahidin.
Terkait dengan eskpor ikan hias, BPS mencatat total nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2018 sebesar USD 32,2 juta, meningkat dibanding tahun 2017 sebesar USD 27,6 juta. Adapun negara pengimpor ikan hias terbesar dari Indonesia berturut turut adalah China, USA, Jepang, Singapura, dan Inggris.
Reporter: Chrismonica
Advertisement