Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya menurunkan angka stunting, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo melepas 30 Mobil Unit Penerangan Roadshow Cegah Stunting (Mupen Racing).
Pelepasan ini dilakukan di lapangan Kantor Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Senin (28/10/2019).
Advertisement
Kegiatan ini juga menandai dibukanya rangkaian pelayanan KB terintergrasi di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Perjalanan dilakukan selama tiga hari di Majalengka, Brebes, Cirebon, dan Kuningan.
"Saya ingatkan mengenai pentingnya mengatur jarak kelahiran. Jarak yang tidak terlalu dekat memungkinkan anak untuk mendapatkan asupan gizi dan kasih sayang yang cukup," kata Hasto Wardoyo seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 30 Oktober 2019.
Menurut Hasto, jarak kelahiran antar anak yang baik paling tidak adalah tiga tahun. Selain mencegah stunting, pengaturan jarak ini juga dapat mencegah risiko kematian ibu dan bayi.
KB untuk Pria
Dalam kegiatan di Malausma, Majalengka, Hasto menyerahkan penghargaan bagi akseptor KB Pria Majalengka. Karena menurut catatan, pelayanan KB di Kecamatan Malausma berhasil melakukan Vasektomi yakni metode operasi pada pria sejumlah 20 orang.
"Tidak hanya berkomitmen untuk membangun infrastruktur seperti jalanan, kami juga berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat melalui program KB dan kependudukan," kata Bupati Majalengka, Karna Sobahi.
Terkait dengan KB pada pria, Hasto mengungkapkan, peserta KB pria masih sangat sedikit. Lebih dari 98 persen peserta KB adalah kaum ibu.
"Melalui layanan KB pria Vasektomi ini, saya ingin menyampaikan bahwa Vasektomi tidak mengerikan dan tidak membahayakan. Karena hanya saluran yang menghasilkan benih saja yang diikat. Vasektomi juga dilakukan tanpa pisau dan juga bisa dilakukan rekanalisasi," ujar Hasto.
Dalam kegiatan ini, rombongan melintasi tujuh kabupaten dan kota di perbatasan Jabar-Jateng sepanjang lebih kurang 250 kilometer. Hasto juga menyerahkan bantuan berupa kacamata bagi lansia.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement