Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk angkat bicara mengenai video yang menunjukkan pembatas jalan atau barrier bergerak sendiri di Jalan Tol Pandaan-Malang. Sebuah video tersebut berdurasi 27 detik. Pada video itu menunjukkan barrier yang bergeser ke garis putih dan para pengendara pun berusaha untuk menghindar.
Humas PT Jasamarga Pandaan Malang, Agus Tri Antyo menuturkan, kalau barrier bergerak sendiri di Jalan Tol Pandaan-Malang tersebut karena terkena angin. Apalagi barrier tersebut di KM 65,800 dan merupakan wilayah lembah sehingga banyak angin. Hal ini membuat benda termasuk barrier mudah bergerak.
"Itu kejadiannya di 65 KM,800. Karena angin. Saat ini sering puting beliung dan barrier ada yang bocor sehingga airnya habis. Ini 1-2 (barrier) yang bergerak, sedangkan lainnya tetap,” ujar Agus saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (30/10/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, barrier yang bocor tersebut sudah diganti. Pihaknya berharap kondisi cuaca normal dan tidak banyak angin. Barrier yang berada di tol Pandaan-Malang sudah berisi air sehingga tidak mudah bergerak.
Sebelumnya video menunjukkan pembatas jalan atau barrier di Jalan Tol Pandaan-Malang bergerak sendiri. Video durasi 27 detik itu diunggah warganet di twitter dengan akun @chajan.Jr. Unggahan video itu mendapatkan komentar 288, dan di-retweet 3.600. Video tersebut sudah diputar 173,1 ribu.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jalan Tol Pandaan-Malang Seksi IV Siap Beroperasi
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertahap menyelesaikan pembangunan jalan tol. Salah satunya, ruas jalan tol yang siap beroperasi adalah Jalan Tol Pandaan-Malang seksi IV Singosari-Pakis sepanjang 4,75 KM.
"Mudah-mudahan keseluruhan ruas Tol Pandaan-Malang bisa selesai lebih cepat. Apabila seksi 4-5 selesai bisa langsung dioperasikan saja (tidak perlu diresmikan lagi) Ruas tol ini sudah sangat ditunggu masyarakat, karena itu kita percepat pemanfaatannya,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis di laman Kementerian PUPR, ditulis Senin, 14 Oktober 2019.
Berdasarkan data Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Pandaan-Malang, perkembangan konstruksi seksi IV Singosari-Pakis saat ini sudah rampung. Selain itu juga sudah selesai melewati uji laik fungsi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. Sebelumnya pada mudik Lebaran 2019, seksi IV sudah dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran lalu lintas.
Sementara untuk seksi V Pakis-Malang, berdasarkan data saat ini, kemajuan konstruksinya sudah 77,3 persen dan direncanakan dapat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran mudik libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Terkait penemuan situs bersejarah pada ruas itu, pihak BUJT telah menggeser trase jalan di titik tersebut sekitar 17 meter ke arah timur.
Konstruksi seksi V Tol Pandaan-Malang juga sempat terkendala pembebasan lahan di daerah kelurahan Madyopuro yang menjadi ujung interchange Sawojajar sebagai jalan akses keluar tol menuju Malang.
Berdasarkan data, dari 57 bidang tanah yang belum bebas, saat ini sudah sebanyak 52 bidang tanah yang dalam proses konsinyasi. Ditargetkan proses konstruksi seksi V seluruhnya rampung pada Januari 2020.
Jalan Tol Pandaan-Malang terdiri dari lima seksi yang terbagi menjadi seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,4 KM, seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8 KM, seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,1 KM, seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 KM dan seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,1 KM.
Pembangunan Tol Pandaan-Malang sepanjang 38,35 KM dilakukan oleh BUJT PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) yang sahamnya dimiliki Jasa Marga sebesar 60 persen, PT PP (Persero) sebesar 35 persen dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebesar lima persen dengan biaya investasi Rp 5,9 triliun. Nilai kontruksi sebesar Rp 3,7 triliun dikerjakan oleh PT PP.
Advertisement