Liputan6.com, Jakarta - Biasanya, orang-orang kaya atau miliarder berjaya di negara sendiri. Mereka bertransformasi dari karyawan toko hingga membangun bisnis sendiri.
Tapi ternyata, miliarder ini memulai bisnisnya di negara lain. Dan negara itu adalah Indonesia. Tepatnya di Surabaya, Jawa Timur, miliarder India tersohor Lakshmi Mittal mulai membangun bisnisnya.
Mengutip laman Forbes, Kamis (31/10/2019), miliarder ini memiliki kekayaan senilai USD 11,2 miliar atau sekitar Rp 157 triliun (asumsi kurs Rp 14.035).
Lakshmi Mittal lahir di Sadulpur, Rajasthan, India. Pada tahun 1960, keluarganya pindah ke Calcutta dan ayahnya membangun pabrik baja di sana. Mittal muda bekerja membantu ayahnya sembari kuliah jurusan sains di St Xavier College.
Baca Juga
Advertisement
Mittal lulus pada tahun 1970 dan melanjutkan bekerja di pabrik. Namun setelahnya, sang miliarder mencoba peruntungan dengan pindah ke Indonesia, tinggal selama 10 tahun dan membangun pabrik baja bernama PT Ispat Indo di Waru, Jawa Timur.
Dari pabrik baja inilah, bisnisnya semakin berkembang. Kini, Mittal mengelola perusahaan baja Mittal Steel Company NV dengan kantor pusat di Rotterdam, Belanda.
Dia membeli pabrik-pabrik baja yang rugi dan mengembangkannya hingga sukses.
Selain itu, miliarder ini juga memegang sejumlah aset baja di berbagai negara seperti Indonesia, Afrika Selatan, Polandia dan Kazakhstan.
Berkat usahanya, dirinya menjadi orang terkaya ke-91 di dunia menurut Forbes.
Temukan Lukisan di Dapur, Wanita Perancis Mendadak Jadi Miliarder
Apa yang Anda lakukan ketika mendapat barang antik saat membeli rumah bekas?. Ada beberapa yang menyimpannya sebagai pajangan, ada juga yang menjualnya ke kolektor barang antik.
Seperti seorang wanita asal Perancis yang tak sengaja menemukan lukisan tua di dapurnya. Awalnya, dia hanya mengira itu lukisan biasa yang ditaruh orang yang pernah menempati rumah tersebut.
Mengutip AP, Senin (28/10/2019), lukisan itu ternyata berasal dari abad ke-13 dan dilukis oleh pelukis Italia bernama Cimabue. Sang wanita, Dominique Le Coent mendatangi rumah lelang Acteon untuk menjual lukisan tersebut.
Ternyata, harganya menyentuh 24 juta euro alias Rp 373,2 miliar (asumsi kurs Rp 15.924). Lukisan tersebut juga menjadi rekor dunia hasil pekerjaan primitif (sebelum tahun 1500) terbaik seluruh dunia.
"Ini adalah lukisan yang indah dan monumental. Cimabue adalah bapak dari Renaissance, tetapi penjualan lukisan ini melampaui perkiraan kami," tutur Le Coent.
Sontak saja, dirinya mendadak jadi miliarder berkat penjualan lukisan ini.
Advertisement
Hanya Diprediksi Bernilai 4 juta hingga 6 juta euro
Saat didaftarkan di rumah lelang, Le Coent hanya berekspektasi mendapatkan 4 hingga 6 juta euro saja. Tapi ternyata, lukisan berjudul Christ Mocked itu bernilai lebih besar.
Le Coent juga berkata, para ahli kurang tepat memberikan kisaran harga karena tidak pernah ada lukisan karya Cimabue yang benar-benar terjual sebelum ini.
"Tidak pernah ada lukisan Cimabue yang dijual sebelumnya, sehingga tidak ada referensi tentang berapa banyak yang bisa dihasilkan (dari penjualan lukisan)," ujar Le Coent.
Tentu saja, penemuan lukisan ini juga menjadi titik balik bagi dunia seni. Cimabue, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, adalah bapak dari perkembangan seni Renaissance di Italia dan dia juga guru bagi seniman terkenal Italia, Giotto.
Cimabue juga diketahui memasukkan unsur-unsur gerakan dan perspektif lukisan Barat. Penemuan karya Cimabue tentu saja batu loncatan bagi perkembangan seni dunia.